Telegrapnews.com, Batam – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Pulau Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau, kembali mengguncang lautan dengan lomba sampan layar (kolek) dan ketinting yang telah menjadi tradisi sejak 1980-an.
Kegiatan ini diikuti peserta dari berbagai pulau di Kepri, seperti Tanjung Balai Karimun, Buru, Tanjungpinang, hingga Bintan.
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengapresiasi antusiasme masyarakat. Menurutnya, event ini bukan sekadar hiburan, tapi juga penggerak ekonomi lokal.
“Kegiatan ini menggerakkan UMKM, pedagang, dan sektor pariwisata. Tahun depan, Pemkot akan memperbaiki fasilitas pelabuhan dan akses agar lebih meriah,” ujarnya, Minggu (10/8/2025).
Dulu Negara Tetangga Ikut Meramaikan
Tokoh masyarakat Belakang Padang, Hasim, mengungkapkan bahwa sebelum aturan lintas batas diperketat di akhir 1990-an, lomba ini bahkan diikuti peserta dari Malaysia dan Singapura.
“Ke depan, kami ingin kembali mengundang peserta dari negara serumpun Melayu seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. Ini bisa jadi wisata budaya perbatasan yang go international,” harapnya.
Tahun ini, tercatat 37 sampan layar dan 15 ketinting berlaga di tiga kategori—kru 9 orang, 7 orang, dan 5 orang. Riuh sorak penonton di tepian laut membuktikan bahwa tradisi maritim ini tetap hidup di hati warga.
Editor: dr













