Telegrapnews.com, Batam – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau dari Partai Demokrat, Hj. Mesrawati Tampubolon, SE., MH., menggelar kegiatan reses dan temu masyarakat di Golden Prawn, Bengkong, Selasa malam (15/4/2024). Kegiatan ini secara khusus dihadiri oleh seluruh Ketua RT dan RW serta tokoh masyarakat dari Kelurahan Bengkong Sadai.
Ketua RW 12 sekaligus Ketua RTP Kecamatan Bengkong, Anwar Munding, mengungkapkan apresiasinya atas kegiatan tersebut. Ia menyebutkan bahwa ini adalah kali pertama perwakilan RT dan RW Bengkong Sadai diundang secara khusus dalam kegiatan reses anggota dewan.
Dalam sambutannya, Anwar mengangkat persoalan krusial yang tengah dihadapi wilayahnya, yakni penimbunan atau reklamasi sungai yang menyebabkan pendangkalan dan kerap memicu banjir.
“Saat ini akibat dari timbunan sungai terjadi pendangkalan,” ujar Anwar. Ia berharap masalah ini bisa mendapat perhatian serius dan segera diselesaikan.
Ia juga memuji kepedulian Mesrawati yang disebutnya sudah empat kali turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi sungai dan merespons cepat keluhan masyarakat.
Menanggapi aspirasi warga, Mesrawati menjelaskan bahwa reses kali ini memang difokuskan untuk warga Bengkong Sadai karena banyaknya permintaan dari masyarakat setempat. Ia membenarkan bahwa masalah pendangkalan sungai adalah dampak dari penimbunan yang dilakukan oleh oknum perusahaan di beberapa titik aliran sungai.
“Posisi sungai itu tersumbat dampak dari penimbunan yang dilakukan oleh oknum perusahaan,” jelas Mesrawati.
Penyumbatan Aliran Sungai
Ia menjelaskan bahwa penyumbatan tersebut terjadi di aliran sungai yang menghubungkan wilayah Sungai Panas, Bengkong Indah, Bengkong Harapan, Bengkong Laut, Sadai, hingga Greenton. Akibatnya, hujan sebentar saja dapat menyebabkan banjir cukup parah, bahkan hingga sepinggang orang dewasa.
Mesrawati berkomitmen akan memfasilitasi pertemuan antara anggota DPRD, Pemerintah Kota Batam, OPD terkait, dan pihak perusahaan yang diduga bertanggung jawab, demi mencari solusi final.
“Sebelumnya sudah ada komitmen dari perusahaan, tapi pendalaman sungai belum juga dilakukan. Saya akan segera jadwalkan ulang pertemuan tersebut,” ujarnya.
Selain isu banjir, warga juga menyampaikan aspirasi lainnya seperti pembangunan drainase sepanjang 3 km, bantuan batu miring di pinggir kolam, pembangunan masjid, hingga program pelatihan keterampilan bagi warga.
Mesrawati berharap aspirasi tersebut bisa direalisasikan, paling cepat pada tahun anggaran 2026. Ia juga berharap dukungan dan doa dari masyarakat agar perjuangan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi warga Bengkong Sadai.
“Kami terus berupaya dan berharap ada gotong royong dari semua pihak, agar persoalan di Bengkong Sadai bisa diselesaikan bersama,” pungkasnya.
Penulis: angga