
Telegrapnews.com, Batam – Pemerintah Kota (Pemko) Batam tegas melarang segala bentuk pungutan liar (pungli) dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. Lewat Surat Edaran Nomor 16 Tahun 2025, Wali Kota Batam Amsakar Achmad memperingatkan keras agar tidak ada praktik menyimpang dalam proses masuk sekolah negeri tahun ini.
“Saya tidak mau dengar ada pungli. Tidak boleh ada permainan kuota, tidak boleh ada uang pelicin,” tegas Amsakar saat membuka Sosialisasi SPMB SDN dan SMPN di Kantor Wali Kota Batam, Rabu (4/6/2025).
Tak hanya soal pungli, Amsakar juga menyentil kebiasaan sekolah yang menggelar acara perpisahan secara mewah. Ia menyebut hal itu sebagai pemborosan dan tidak mencerminkan nilai kesederhanaan dunia pendidikan.
“Saya tidak mau dengar lagi ada acara perpisahan mewah di hotel-hotel. Pendidikan bukan soal gaya-gayaan,” katanya.
Dalam surat edaran tersebut, Pemko Batam menetapkan batas maksimum jumlah siswa per rombongan belajar, yaitu 40 murid untuk SD dan 45 pelajar untuk SMP. Ia memperingatkan agar sekolah tidak coba-coba melebihi kuota tersebut.
Amsakar juga menggarisbawahi pentingnya pengawasan ketat dari seluruh jajaran Dinas Pendidikan untuk mencegah penyalahgunaan wewenang. Ia menegaskan bahwa integritas dan transparansi adalah harga mati dalam proses penerimaan siswa.
Bantuan untuk Murid SD
Untuk mengantisipasi siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri, Pemko Batam menyediakan jalur afirmasi khusus warga miskin yang terdata dalam DTKS. Pemerintah juga memberikan bantuan sebesar Rp300 ribu untuk murid SD dan Rp400 ribu untuk pelajar SMP yang masuk jalur ini.
“Saya tidak ingin mendengar lagi ada anak-anak Batam yang putus sekolah karena tak mampu,” ujar Amsakar lantang.
Ia juga menyoroti praktik di sekolah swasta yang menahan siswa karena tunggakan SPP. “Ini tidak boleh terjadi. Pendidikan adalah hak semua anak, bukan hanya yang mampu bayar,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Batam, Qurniadi, menjelaskan bahwa proses SPMB SDN dan SMPN tahun ini sudah dimulai. Untuk SD, jalur afirmasi dan disabilitas berlangsung 2–10 Juni, sedangkan jalur domisili dan mutasi dibuka 11–15 Juni.
Total ada 145 SDN dengan 419 rombel dan kuota 15.636 murid. Sementara itu, tingkat SMPN memiliki 65 sekolah, 376 rombel, dan menerima 16.566 pelajar. Jalur afirmasi dan prestasi untuk SMP dibuka 16–22 Juni, dan jalur domisili serta mutasi pada 23–30 Juni.
Amsakar menutup dengan pesan penting kepada para pendidik dan kepala sekolah, bahwa masa depan Batam bertumpu pada kualitas sumber daya manusianya.
“Kami ingin dunia pendidikan Batam bersih, jujur, dan manusiawi. Semua anak berhak mendapat pendidikan terbaik tanpa beban biaya tersembunyi,” pungkasnya.
Editor: dr