Kapal Berisi Ribuan Goni Beras Ilegal Dicegat di Laut Batam, Diduga Milik Bos Besar!

Kapal Berisi Ribuan Goni Beras Ilegal Dicegat di Laut Batam, Diduga Milik Bos Besar!
Dirjen Bea Cukai Khusus Kepri menangkap kapal KM Camar yang diduga membawa beras ilegal (ist)

Telegrapnews.com, Batam – Dugaan skandal berdagang beras ilegal kembali mengguncang Kota Batam! Tim patroli dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau berhasil mengamankan satu kapal pengangkut ribuan goni beras ilegal yang hendak dikirim ke wilayah Sumatera.

Kapal bernama KM Camar Jonathan 05 itu dicegat saat sedang berlayar. KM Camar ini membawa muatan besar beras bermerek lokal A-T dan R-P tanpa satu pun dokumen resmi yang sah.

BACA JUGA:  Bakamla RI Tindaklanjuti Insiden Intimidasi Nelayan Belakang Padang di Perairan Pulau Nipah

Dugaan Milik Bos Besar Pemain Beras

Yang lebih mengejutkan, berdasarkan informasi internal, muatan tersebut diduga milik dua importir raksasa asal Batam yang sudah dikenal luas di dunia perdagangan pangan.

Keduanya disebut-sebut sebagai pemain lama yang kerap muncul dalam sorotan saat terjadi gonjang-ganjing distribusi pangan di wilayah Kepri.

“Beras yang diamankan saat ini sudah dalam pengawasan kami. Kapal membawa ribuan goni beras tanpa dokumen kepabeanan dan karantina,” ujar salah satu pejabat Bea Cukai, Rabu (11/6/2025).

BACA JUGA:  Plat Mobil Tiga Pria Diduga Polisi Gadungan Coba Tangkap Wanita di Taman Baloi Batam, Palsu

Rantai Distribusi Ilegal

Pengiriman ilegal tersebut diduga merupakan bagian dari rantai distribusi gelap yang merugikan negara dan masyarakat. Tak hanya merugikan dari sisi pajak dan bea masuk, praktik semacam ini juga disebut menyebabkan distorsi harga pasar dan potensi kelangkaan di beberapa wilayah.

Nilai muatan belum diumumkan secara resmi, namun sumber menyebut angka kerugian negara bisa mencapai ratusan juta rupiah jika skema ini terus berjalan.

BACA JUGA:  Petugas KLHK, Intelkam Polda Kepri dan Imigrasi Batam Kawal 21 ABK 114 Naik ke Atas Kapal

Hingga kini, proses penyelidikan masih berlangsung. DJBC Kepri juga tengah mendalami dugaan keterlibatan jaringan distribusi ilegal yang lebih besar, bahkan tidak menutup kemungkinan terjadinya praktik kartel di balik distribusi beras antar pulau.

Skandal ini kembali menyorot lemahnya pengawasan dan celah hukum dalam pengiriman bahan pangan dari Batam ke luar daerah. Publik pun mendesak agar pemain-pemain besar di balik skenario gelap ini segera diungkap dan ditindak tegas.

Editor: dr