AS dan Rusia sepakat akhiri perang Ukraina (tempo)
Telegrapnews.com, Batam – Amerika Serikat dan Rusia pada Selasa (18/2/2025) sepakat untuk memulai upaya mengakhiri perang di Ukraina, menurut seorang pejabat AS. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan delegasi kedua negara di Arab Saudi, yang berlangsung tanpa keterlibatan Ukraina.
Seperti dilansir Reuters, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, mengatakan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk menunjuk tim tingkat tinggi masing-masing guna merancang solusi yang “bertahan lama, berkelanjutan, dan dapat diterima oleh semua pihak.”
Negosiator Rusia, Yuri Ushakov, menyebut pembicaraan yang berlangsung lebih dari empat jam itu sebagai “sangat serius.” Namun, di saat yang sama, Moskow mengajukan tuntutan baru yang dinilai berat, menimbulkan kecemasan di Kyiv dan sekutu Eropanya.
Pertemuan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Presiden AS Donald Trump dapat membuat kesepakatan yang terlalu cepat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, tanpa mempertimbangkan keamanan Ukraina. Para pemimpin Eropa juga khawatir Moskow justru mendapat keuntungan dari invasinya, sementara Ukraina tetap rentan terhadap ancaman di masa depan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa NATO tidak cukup hanya menolak keanggotaan Ukraina, tetapi juga harus mencabut janji yang dibuat pada KTT Bucharest 2008 bahwa Kyiv akan bergabung di masa depan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa keanggotaan NATO adalah satu-satunya cara untuk menjamin kedaulatan negaranya. Kyiv juga menegaskan bahwa tidak akan ada kesepakatan damai yang dibuat tanpa persetujuannya.
Pembicaraan di Arab Saudi mencerminkan upaya cepat AS dalam menghentikan perang, kurang dari sebulan setelah Trump kembali menjabat. Bahkan, enam hari setelah berbicara dengan Putin via telepon, Trump menginisiasi dialog langsung ini.
Juru bicara AS, Tammy Bruce, menyatakan bahwa Trump ingin menghentikan pertumpahan darah dan mengklaim bahwa ia adalah satu-satunya pemimpin dunia yang dapat membuat Ukraina dan Rusia menyetujui perdamaian.
Meski begitu, kritik muncul terhadap pendekatan ini. Beberapa pihak menilai bahwa Trump telah memberikan konsesi besar kepada Rusia, termasuk mengesampingkan keanggotaan NATO untuk Ukraina dan mempertanyakan klaim Kyiv atas wilayah yang hilang.
Sementara itu, Ushakov menyebut bahwa ada pembahasan mengenai kemungkinan pertemuan langsung antara Trump dan Putin, meskipun ia menyatakan hal tersebut tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.
Kesepakatan ini menandai langkah baru dalam diplomasi global, tetapi ketidakpastian tetap menyelimuti masa depan Ukraina dan keamanan kawasan Eropa.
Editor: dr
Telegrapnews.com, Tanjungpinang – Aroma kekecewaan menyeruak dari internal Partai NasDem Tanjungpinang. Seorang mantan Calon Legislatif…
Telegrapnews.com, Pekanbaru — Skandal beras oplosan kembali mengguncang publik! Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau…
Telegrapnews.com, Batam – Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) baru-baru ini menyatakan bahwa Batam dan…
Telegrapnews.com, Batam — Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengecam praktik pengoplosan beras subsidi menjadi beras…
Telegrapnews.com, Tanjungpinang – Konflik memanas antara Thailand dan Kamboja kini menimbulkan kecemasan bagi keluarga pekerja…
Telegrapnews.com, Batam – Upaya penyelundupan narkotika kembali digagalkan di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam. Seorang…