Batam

Bakamla RI Tindaklanjuti Insiden Intimidasi Nelayan Belakang Padang di Perairan Pulau Nipah

Telegrapnews.com, Batam – Personel KN Pulau Dana-323 Bakamla RI mendatangi Pulau Terong, Kota Batam, pada Kamis (26/12/2024), untuk menindaklanjuti laporan insiden pengusiran nelayan Indonesia oleh Singapore Police Coast Guard (SPCG).

Insiden tersebut terjadi pada Selasa (24/12/2024), saat nelayan Indonesia sedang memancing di sekitar perairan Pulau Nipah, Kepulauan Riau.

Menurut Ketua Nelayan Pulau Terong, Pak Jemisan, kapal SPCG diduga sengaja menciptakan gelombang besar melalui manuver yang membahayakan.

“Kami sedang memancing di wilayah yang kami yakini masih termasuk perairan Indonesia pada koordinat N 01,11,880 E 103,37,500. Kapal SPCG menuduh kami melewati batas perairan, lalu memaksa kami pergi dengan cara bermanuver hingga menciptakan gelombang besar,” ujar Jemisan.

Akibat insiden tersebut, salah satu nelayan, Mahade, terlempar ke laut. Beruntung, Mahade berhasil diselamatkan oleh rekan-rekan nelayan lainnya.

Jemisan mengungkapkan harapannya agar pemerintah memberikan sosialisasi mengenai batas-batas perairan yang boleh digunakan untuk menangkap ikan, serta mengecam tindakan SPCG yang dinilai membahayakan nyawa.

“Jika memang kami melanggar batas, harap ditegur dengan cara yang baik dan tidak membahayakan,” tegasnya.

Kedatangan personel Bakamla RI yang dipimpin oleh Penata Layanan Operasional Letda Bakamla Ryan Widiono bertujuan menggali informasi langsung dari para nelayan yang menjadi korban dan memastikan kondisi mereka.

Letda Ryan menyatakan, “Bakamla RI berkomitmen memberikan penyuluhan kepada nelayan terkait batas wilayah. Tujuannya untuk mencegah insiden serupa dan memastikan kenyamanan bersama para pengguna laut.”

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Ketua Adat Pulau Terong, Pak Salman, perwakilan LSM setempat, dan empat personel KN Pulau Dana-323.

Bakamla RI berharap kolaborasi antara nelayan, masyarakat adat, dan pihak terkait dapat terus terjalin demi menjaga keamanan dan kedaulatan perairan Indonesia.

Bakamla RI mengimbau masyarakat nelayan untuk segera melaporkan tindakan membahayakan di laut melalui Contact Center Bakamla RI. Hal ini guna memastikan respons cepat dan perlindungan yang optimal bagi nelayan Indonesia.

Editor: dr

Share

Recent Posts

  • Batam

Polda Kepri Akan Tindak Tegas Terkait Tragedi Kebakaran Kapal Tanker Federal II PT ASL Marine Shipyard

TelegrapNews.com, Batam – Kapolda Kepulauan Riau Irjen Pol. Asep Safrudin, S.I.K., M.H., akan tindak tegas…

15 jam ago
  • Batam

Pekerjaan Galangan Kapal Berduka ,Buntut Ledakan Kapal MT Federal II PT ASL Memakan Korban Jiwa

TelegrapNews.com, Batam – Kapal tanker MT Federal II yang tengah menjalani perbaikan di galangan kapal…

1 hari ago
  • Batam

Pembohongan Publik Alasan Dasar LSM-Ormas Peduli Kepri Desak Pencopotan Deputi Pelayan Umum BP Batam

Telegrapnews.com,Batam - Deputi Pelayanan Umum Badan Pengusahaan Batam Ariastuty Sirait, dituding melakukan pembohongan publik terkait…

2 hari ago
  • Batam

Kejati Kepri Menerima Pengembalian $272.497 dari Dirut PT BDP dalam Perkara Korupsi PNBP

TelegrapNews.com, Tanjungpinang - Kejaksaan Tinggi Kepualaun Riau melalui Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus menerima pengembalian…

2 hari ago
  • Batam

HNSI Batam dan Pertamina Sepakat Wujudkan Distribusi Energi Tepat Sasaran bagi Nelayan

TelegrapNews.com, Batam – Upaya memperkuat sinergi antara organisasi nelayan dan pengelolaan energi nasional dilakukan oleh…

2 hari ago
  • Batam

Kementerian LH Versus Dinas LH Batam Soal Bahan Baku Limbah Elektronik dan Elektrik PT Esun Internasional Utama Indonesia

TelegrapNews.com, Batam - Polemik impor limbah elektronik dan elektrik yang menjadi bahan baku PT Esun…

2 hari ago