Telegrapnews.com, Batam – Sebanyak 70 rumah di Kampung Tembesi Tower, Kecamatan Sagulung, Batam, terendam banjir sejak Senin (14/10/2024) pagi. Warga dari RT 01, RT 02, dan RT 03 di RW 16 mulai merasakan dampak banjir sekitar pukul 10.00 WIB.
Salah satu warga RT 03, Joko, mengungkapkan bahwa banjir kali ini merupakan kejadian yang ke-35 sepanjang tahun 2024, namun menjadi yang paling parah dengan ketinggian air mencapai 1,2 meter.
“Tenggelam semua, banjir kali ini paling parah,” ujar Joko.
Baca juga; Singapura Dilanda Banjir, PUB Keluarkan Peringatan Banjir di Seluruh Pulau
Beberapa peralatan elektronik miliknya rusak terendam air, dan proses evakuasi dilakukan sejak pagi hari.
Warga menggunakan rakit kayu dan ban yang telah mereka siapkan sebelumnya sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, yang dinilai kurang merespons keluhan terkait banjir di permukiman mereka.
Saat banjir terjadi warga dievakuasi ke masjid atau mengungsi ke rumah keluarga.
Baca juga: Batam Dilanda Banjir: Ini Temuan Jefridin Saat Sidak Banjir di Duta Mas Batam Center
Joko menyebutkan bahwa kerugian yang dialaminya mencapai Rp 80 juta. Sementara kerugian warga lain bervariasi.
“Kami hanya berharap agar pemerintah memperhatikan kami,” harapnya seperti dikutip kompas, Selasa (15/10/2024).
Keluhan serupa disampaikan oleh Andi Jamaludin, warga RT 03, yang menyoroti minimnya perhatian pemerintah daerah.
Baca juga: Hujan Deras Landa Batam, Sejumlah Kawasan Terendam Banjir dan Kemacetan Parah Pun Terjadi
Menurut Andi, pembangunan kawasan industri di sebelah Kampung Tembesi Tower membuat sistem drainase terhambat. Pasalnya, parit yang dibangun selevel dengan tanah warga. Hal ini menyebabkan air sulit mengalir ke drainase utama, memperparah banjir di kawasan tersebut.
Warga berharap pemerintah segera menangani masalah ini dan memberikan solusi jangka panjang agar banjir tidak terus berulang di kampung mereka.
Editor: denni risman