Featured

BBKSDA Riau Berhasil Relokasi Gajah Sumatera yang Menimbulkan Konflik di Kampar

Telegrapnews.com, Kampar – Setelah beberapa bulan menghadapi konflik antara gajah liar dan masyarakat, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berhasil melakukan relokasi terhadap seekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang menimbulkan keresahan di sejumlah desa di Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar.

Konflik bermula pada Mei 2024. Saat itu seekor gajah jantan yang memisahkan diri dari kelompoknya mulai bergerak keluar dari habitat dan memasuki empat desa, yakni Desa Koto Tibun, Desa Rumbio, Desa Pulau Sarak, dan Desa Padang Mutung.

Keberadaan gajah tersebut menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.

Balai Besar KSDA Riau segera mengambil langkah pertama dengan melakukan penggiringan gajah. Lalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak bertindak anarkis terhadap gajah.

“Meskipun beberapa upaya mitigasi dilakukan, gajah tersebut tetap melanjutkan perjalanannya menuju kawasan yang lebih dekat dengan habitat alaminya di Tesso Nilo,” kata Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (3/1/2025).

Pada Desember 2024, setelah gajah tersebut kembali menyebabkan kerusakan pada tanaman warga, pihak terkait, termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar, TNI, Polri, serta organisasi konservasi seperti Yayasan TNTN dan RSF, mengadakan rapat untuk membahas solusi terbaik.

“Dalam rapat tersebut, diputuskan bahwa relokasi gajah adalah langkah terbaik untuk menghindari lebih lanjutnya konflik,” sambungnya.

Proses relokasi dimulai pada 13 Desember 2024, namun menemui hambatan karena gajah liar yang sangat agresif terus bergerak menjauhi tim.

“Setelah beberapa kali percobaan, tim gabungan akhirnya berhasil melakukan pembiusan terhadap gajah pada 1 Januari 2025. Gajah tersebut kemudian dipindahkan ke habitat aslinya di kawasan Tesso Nilo pada 2 Januari 2025,” terang Genman.

Dengan berhasilnya relokasi ini, diharapkan gajah tersebut dapat hidup dengan tenang di habitat aslinya tanpa menimbulkan gangguan bagi masyarakat sekitar.

“Kami mengimbau masyarakat untuk terus menjaga keharmonisan dengan satwa liar. Mendukung upaya-upaya konservasi untuk melindungi fauna khas Sumatera ini,” pungkasnya.

Penulis: kur

Share

Recent Posts

  • Batam

Mau Liburan Tengah Juni? Ini Jadwal KM Kelud Jakarta–Batam–Medan, Segera Booking Tiket Sebelum Kehabisan!

Telegrapnews.com, Batam – Buat anda yang berencana mudik atau liburan lewat jalur laut, kapal Pelni…

2 jam ago
  • Hukum Kriminal

Kejam! Bocah 4 Tahun Dianiaya Ayah Tiri di Hotel, Ibu Dijual Lewat Aplikasi MiChat!

Telegrapnews.com, Batam – Kasus penyiksaan bocah berusia 4 tahun (ZI) yang terjadi di sebuah kamar…

2 jam ago
  • Batam

Cuma Rp150 Ribu! Bisa Nyebrang Batam ke Jambi Naik Kapal Roro, Bawa Mobil Juga Bisa! Cek Jadwal & Tarif Lengkapnya

Telegrapnews.com, Batam – Mau ke Jambi dari Batam tanpa ribet naik pesawat? Sekarang cukup naik…

3 jam ago
  • Hukum Kriminal

DJ Cantik Batam Dikeroyok Brutal 4 Wanita Asal Vietnam! Luka Parah, Harga Diri Hancur di Tempat Kerja, First Club

Telegrapnews.com, Batam – Tubuh Stefani (25), DJ muda asal Tiban Sekupang, kini terbaring lunglai di…

3 jam ago
  • Batam

Diwarnai Takbir Menggema, PWI Batam Gelar Kurban Perdana yang Mengharukan!

Telegrapnews.com, Batam – Suasana penuh haru dan khidmat menyelimuti halaman Kantor PWI Batam, Minggu (8/6/2025)!…

4 jam ago
  • Hukum Kriminal

Hakim PN Batam Dianggap Keliru Putuskan Kapal MT Arman 114, Kajati Kepri: “Putusan Ini Cederai Rasa Keadilan!”

Telegrapnews.com, Tanjungpinang – Dunia hukum tanah air kembali diguncang! Putusan kontroversial dari Pengadilan Negeri (PN)…

2 hari ago