Telegrapnews.com, Jeddah – Kemenangan dramatis Timnas U-17 Indonesia atas Korea Selatan dalam laga Piala Asia U-17 2025 menjadi kejutan besar yang mengguncang publik sepak bola Negeri Ginseng.
Dalam pertandingan yang berlangsung pada Jumat (4/4/2025) di Stadion Pangeran Abdullah Al-Faisal, Jeddah, skuad Garuda Asia sukses menaklukkan Korea Selatan dengan skor tipis 1-0 lewat gol di masa injury time.
Kekalahan ini sontak mengundang reaksi keras dari media dan netizen Korea Selatan. Mereka tak menyangka tim muda mereka bisa dipermalukan oleh Indonesia—tim yang dulu sempat diasuh oleh pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.
Korea Selatan sebenarnya tampil dominan sepanjang pertandingan. Mereka mencatat 64 persen penguasaan bola dan beberapa kali mengancam gawang Indonesia, termasuk sepakan Kim Ye-geon di menit ke-12 dan Jang Woo-sik di menit ke-25 yang membentur mistar gawang.
Namun, strategi solid racikan pelatih Nova Arianto berhasil membuat lini pertahanan Indonesia tampil disiplin dan efektif. Timnas U-17 Indonesia juga memiliki peluang emas di menit ke-14 melalui Mierza Fijatullah, meski gagal dimaksimalkan menjadi gol.
Penentuan hasil pertandingan terjadi di masa tambahan waktu (90+2′), ketika wasit asal China memberikan hadiah penalti untuk Indonesia. Eksekusi penalti yang dilakukan Evandra Florasta sempat dimentahkan oleh kiper Korea, namun bola rebound langsung disambar kembali dan berbuah gol kemenangan.
Komentar Media Korsel
Media Korea Selatan pun meluapkan rasa kecewa. Xsport News menulis tajuk tajam, “Sepak Bola Korea Telah Runtuh! Kekalahan 0-1 yang Mengejutkan dari Indonesia,” menyoroti betapa hasil tersebut sangat di luar dugaan dan berisiko membuat Korea Selatan tersingkir dari fase grup.
Netizen Korea juga ramai melampiaskan kekesalan mereka di kolom komentar berita kekalahan itu. Banyak yang mendesak pelatih Baek Ki-tae untuk melakukan evaluasi total terhadap performa tim.
“Tak bisa dipercaya! Kami melakukan segalanya, tapi kebobolan lewat penalti. Ini kegagalan tim secara keseluruhan,” tulis salah satu komentar.
“Sulit menerima kekalahan dari Indonesia. Taktik harus ditinjau ulang, dan kemampuan penyelesaian akhir perlu ditingkatkan,” komentar lainnya.
Media Chosun juga menyoroti kelemahan taktik tim Korea, menyebut bahwa tim tak bisa hanya mengandalkan bola mati atau tembakan jarak jauh, terutama ketika menghadapi lawan yang efektif memanfaatkan peluang.
Kini, nasib Korea Selatan di Piala Asia U-17 2025 berada di ujung tanduk. Mereka akan menghadapi Afghanistan di laga berikutnya, sementara Indonesia akan melawan Yaman yang sebelumnya mengalahkan Afghanistan 2-0. Kedua laga akan berlangsung pada Senin (7/4/2025).
Kemenangan ini membuka peluang besar bagi Timnas U-17 Indonesia untuk melaju ke babak berikutnya dan sekaligus menegaskan bahwa mereka bukan tim yang bisa diremehkan.
Editor: dr