Telegrapnews.com, Batam – Debat kedua Pilkada Batam yang dijadwalkan pada Kamis (14/11/2024) akhirnya dibatalkan setelah ketegangan terjadi di antara penyelenggara dan peserta. Nuryanto, calon Wali Kota Batam nomor urut 1, mengkritik keras sikap KPU Batam yang menurutnya terkesan diatur oleh peserta, bukan sebaliknya.
Hal ini terjadi setelah pasangan calon Amsakar Achmad – Li Claudia Chandra (ASLI) mengajukan syarat untuk membawa ponsel selama debat, yang kemudian menyebabkan ketegangan dan penundaan acara.
“Ini kan acara debat yang harusnya diatur oleh KPU sebagai penyelenggara, tapi kenapa sekarang justru peserta yang mengatur KPU? Ini sudah salah besar,” ucap Nuryanto, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cak Nur, saat mengomentari pembatalan debat tersebut.
Baca juga: Hormati Aturan Kampanye, Pasangan Rudi-Rafiq Pilih Tidak Hadir di Arus Muda Millenial Food Fest
Tim ASLI, yang dipimpin oleh Amsakar dan Li Claudia, menolak memasuki ruangan debat setelah KPU mengharuskan peserta untuk tidak membawa ponsel. Hal ini memicu rapat koordinasi (rakor) mendadak. Namun proses ini justru memperburuk suasana, karena tim pemenangan Nuryanto merasa tidak puas dengan keputusan tersebut.
Sekretaris Tim Pemenangan Nuryanto-Hardi Hood (NADI), Ernawati, juga menegaskan bahwa aturan debat seharusnya sudah jelas sejak awal. “Kenapa baru sekarang ada rakor lagi? Kalau mau bawa catatan atau komputer, kami tidak masalah. Yang penting, aturan sudah disepakati bersama. KPU harus tegas,” ujarnya dengan kesal.
Situasi semakin kacau ketika hanya pasangan Nuryanto-Hardi Hood yang hadir di ruangan debat. KPU Batam, melalui Ketua Mawardi, akhirnya memutuskan untuk membatalkan acara debat tersebut.
Baca juga: Viral! Anak Perempuan di Batam Dianiaya dan Diikat Rantai oleh Ibu Kandung
“Kami mohon maaf, debat ini terpaksa dibatalkan. Namun, kami berharap tahapan Pilkada lainnya tetap berjalan lancar,” kata Mawardi saat menyampaikan permohonan maaf kepada para pihak terkait.
Debat yang seharusnya mengusung tema “Stabilitas Keamanan dan Daya Saing Wilayah Menuju Batam Emas 2045” ini sangat penting untuk memaparkan program kerja masing-masing pasangan calon.
KPU Batam sangat menyayangkan batalnya debat yang seharusnya menjadi momen penting bagi masyarakat Batam untuk menilai visi dan misi calon kepala daerah mereka.
Meskipun demikian, proses Pilkada Batam masih akan terus berlangsung, dan KPU Batam berjanji untuk memastikan bahwa tahapan-tahapan selanjutnya dapat dilaksanakan dengan baik.