More

    Forum Klarifikasi Berujung Kekerasan: Ketua PWI Batam Jadi Korban, PWI Tempuh Jalur Hukum

    Telegrapnews.com, Batam – Forum diskusi yang semestinya menjadi ruang intelektual bagi para jurnalis justru berubah menjadi panggung kekerasan. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Batam, M Khafi Ashary, jadi korban pengeroyokan dalam acara bertajuk Klarifikasi Pers yang digelar di Swiss-Belhotel Harbour Bay, Sabtu (15/6/2025).

    Tidak tinggal diam, PWI Kota Batam melalui kuasa hukumnya resmi melaporkan aksi brutal itu ke Polresta Barelang, dengan dasar hukum Pasal 170 KUHP tentang tindak pidana pengeroyokan. Laporan telah diterima dan tercatat dengan Nomor LP/B/270/VI/2025/SPKT/POLRESTA BARELANG/POLDA KEPRI.

    “Ini bukan sekadar kekerasan. Ini peringatan bahwa profesi jurnalis sedang dibungkam dengan cara-cara premanisme. Kami tidak akan biarkan,” tegas Zabur Anjasfianto, SH, Wakil Ketua PWI Kepri Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan.

    BACA JUGA:  Petugas KLHK, Intelkam Polda Kepri dan Imigrasi Batam Kawal 21 ABK 114 Naik ke Atas Kapal

    Mikrofon Belum Diletakkan, Tangan Sudah Melayang

    Insiden bermula dari pernyataan salah satu peserta forum yang memancing emosi. Khafi, yang merasa suasana tak lagi layak disebut forum, berinisiatif menutup diskusi. Namun belum sempat meletakkan mikrofon, sejumlah orang mulai menghujat dan melayangkan pukulan.

    “Khafi dipukul saat hendak pergi. Lebih parah lagi, pemukulan kembali terjadi bahkan setelah polisi mengamankannya. Ini tidak bisa ditolerir,” kutip Zabur.

    Keterangan saksi-saksi memperkuat bahwa lebih dari satu orang melakukan tindakan fisik terhadap Ketua PWI Batam. Aksi kekerasan itu terjadi terang-terangan, bahkan di depan aparat yang bertugas.

    BACA JUGA:  27 Jadwal Ferry Batam–Johor Terbaru Juli 2025: Harga Tiket, Waktu Tempuh, dan Rute Lengkap

    Forum Wartawan Disusupi Agenda Kekerasan?

    Alih-alih jadi ruang klarifikasi, forum yang digelar justru beraroma jebakan. PWI menuding forum itu sudah dirancang untuk menjatuhkan kehormatan organisasi dan pribadi Khafi. Yang hadir bukan untuk berdialog, melainkan menyerang secara verbal dan fisik.

    “Kejadian ini mencoreng wajah pers di Batam. Ini murni aksi pembusukan, bukan perbedaan pendapat. Jelas ada yang ingin mempermalukan, bahkan mencederai, Ketua PWI Batam di depan publik,” ucap Zabur lantang.

    PWI menyebut tindakan itu tidak hanya menciderai hak individu, tetapi juga menyerang kebebasan pers secara sistematis.

    PWI: Kami Tidak Mundur Selangkah Pun!

    PWI Batam dan PWI Kepri menyatakan sikap: tidak akan berkompromi terhadap segala bentuk kekerasan terhadap wartawan. Laporan sudah dilayangkan, saksi-saksi siap dimintai keterangan, dan PWI akan mengawal ketat proses hukum hingga pelaku diproses sesuai aturan.

    BACA JUGA:  Pemasangan Balok Girder Flyover Sei Ladi Dikebut, Wali Kota Batam Minta Maaf atas Kemacetan

    “Kami tidak akan mundur. Ini bukan hanya soal Khafi, ini soal harga diri profesi jurnalis. Siapa pun dalangnya, harus bertanggung jawab,” tegas Zabur.

    Peristiwa ini menjadi cermin buram bagi dunia pers di Batam. Ketika ruang diskusi pun dikotori oleh tangan-tangan kekerasan, maka sudah saatnya seluruh insan pers bersatu: melawan intimidasi, menolak premanisme berkedok jurnalistik.

    Penulis : Wawan septian

    Baca berita lainnya

    Leave a reply

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini