
Telegrapnews.com, Batam — Penjara seharusnya jadi tempat rehabilitasi, bukan markas baru para bandar! Tapi kenyataan di Lapas Batam justru bikin geger.
Kamis malam, 10 Juli 2025, aparat gabungan dari Binda Kepri dan Polresta Barelang mendadak menggerebek blok-blok hunian narapidana. Hasilnya? Satu paket sabu dan satu unit handphone ditemukan tersembunyi rapi di dalam kamar napi!
“Kami tidak akan beri toleransi. Lapas bukan tempat bermain-main!” tegas Kepala Lapas Batam, Yugo Indra Wicaksi, yang memimpin langsung operasi bersih-bersih malam itu.
Enam orang narapidana langsung diamankan karena diduga kuat terlibat dalam kepemilikan barang haram tersebut. Mereka kini diserahkan ke Polresta Barelang untuk proses hukum lanjutan.
Tak tanggung-tanggung, temuan ini memantik respons keras dari Kepala Binda Kepri, Brigjen TNI Bonar Panjaitan. Dia menyatakan komitmen penuh untuk membersihkan penjara dari jaringan narkoba.
“Kami siap mendukung penuh pemberantasan narkoba di dalam dan luar penjara. Tidak ada tempat bagi jaringan narkoba di Kepri!” ucapnya lantang.
Yang jadi pertanyaan besar: Bagaimana bisa sabu dan HP lolos masuk ke balik jeruji besi? Siapa yang bermain di balik layar? Apakah ada ‘tangan dalam’ yang membantu kelancaran ini?
Fakta bahwa barang haram bisa menembus keamanan lapas membuka kembali dugaan tentang bobolnya sistem pengawasan, dan lebih jauh — membuka mata publik bahwa penjara belum sepenuhnya steril dari praktik kriminal.
Yugo menyatakan bahwa razia ini bukan yang terakhir. “Ini bukan sekadar razia. Ini langkah bersih-bersih. Kami serius,” tegasnya.
Kini publik menunggu: apakah ini akan jadi babak baru dalam pemberantasan jaringan narkoba dalam penjara, atau justru hanya puncak dari gunung es yang lebih dalam?
Apakah Batam akan benar-benar bersih? Atau justru skandal ini baru saja dimulai?
Editor: dr