Telegrapnews, Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H. Ansar Ahmad menegaskan bahwa ke depan seluruh bangunan di Pulau Penyengat, baik milik pemerintah maupun masyarakat, akan diarahkan memiliki nuansa pariwisata dan budaya.
Langkah ini merupakan bagian dari program penataan kawasan yang terus dilakukan Pemerintah Provinsi Kepri bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kebijakan tersebut juga berlaku untuk fasilitas umum seperti mushola, puskesmas, dan bangunan pelayanan publik lainnya.
“Pelan-pelan semua bangunan yang ada di Pulau Penyengat akan bernuansa pariwisata dan budaya. Ini penting untuk menjaga kekhasan pulau sejarah kita sekaligus menarik minat wisatawan,” ujar Gubernur Ansar saat sosialisasi penataan kawasan tahap 3 di Halaman Balai Kelurahan Penyengat, Senin malam (11/8/2025).
Sebagai bagian dari penataan, rumah warga juga akan dicat dengan warna dan ornamen selaras konsep wisata budaya. Diharapkan, penyeragaman ini mempercantik wajah Pulau Penyengat, memberikan kesan harmonis, dan menjadi daya tarik visual bagi pengunjung.
Program penataan kawasan Pulau Penyengat sudah dimulai sejak 2022 dan kini memasuki tahap 3 pada 2025. Pekerjaan tahun ini meliputi pembangunan plaza penyambut, penataan halaman Balai Adat, lanskap, storytelling & artwork, serta lanjutan penataan jalan lingkungan.
Kementerian PUPR melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan Kepri juga akan membangun enam ruas jalan dengan total panjang sekitar 2 kilometer.
“Insya Allah semua tuntas tahun ini. Saya akan mengawasi langsung prosesnya, dan jika ada kendala kita dudukkan bersama,” tambah Ansar.
Dengan konsep seragam bernuansa wisata dan budaya, Pulau Penyengat diharapkan semakin memperkuat posisinya sebagai ikon wisata sejarah dan budaya kebanggaan Provinsi Kepri.
Editor: dr