Telegrapnews.com, Batam – Sakit merupakan kondisi yang tidak diinginkan oleh siapa pun, namun tak bisa dihindari oleh setiap manusia. Dalam pandangan Dokter Ahli Bedah Tulang Briliantono M. Soewarno, sakit adalah suatu keadaan di mana tubuh mengalami penyimpangan fungsi organ, yang mengakibatkan gangguan pada mekanisme kerja organ tubuh dan tidak berfungsi seperti biasanya.
“Dalam keadaan sakit, tubuh menjadi abnormal dan tidak seperti biasanya karena adanya penyimpangan fungsi dari organ tubuh,” jelas Briliantono seperti dilansir republika, Selasa (18/3/2025).
Namun, menurut Briliantono, ada hikmah di balik sakit, terutama saat bulan suci Ramadhan. Sakit memberikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat, terutama bagi umat Muslim yang sering kali terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lupa merawat tubuh mereka.
“Keasyikan bekerja membuat manusia lalai merawat tubuh, dan sakit itu memberi kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat,” ujar Briliantono.
Selain sebagai waktu istirahat, sakit juga mempererat silaturahim. Saat seseorang sakit, banyak saudara atau kerabat yang datang menjenguk, sehingga memperkuat ikatan antara keluarga dan teman.
“Kondisi ini memungkinkan kita untuk menjalin silaturahim yang lebih baik,” kata Briliantono.
Lebih jauh, sakit juga mengajarkan umat manusia untuk selalu memperhatikan kesehatan tubuh. “Betapa indahnya hidup kalau kita sehat,” ungkapnya.
Briliantono menambahkan bahwa doa orang yang sakit juga sangat mustajab. Kondisi spiritual orang yang sedang sakit berada pada titik tertinggi, sementara kondisi psikologinya berada pada titik terendah, yang membuatnya hanya mengandalkan Allah.
“Doa orang sakit seperti doa para malaikat,” ujar Briliantono, merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW menyarankan kita untuk meminta doa kepada orang sakit yang kita jenguk.
Selain itu, Briliantono juga menekankan bahwa sakit dapat menghapus dosa. Menurutnya, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa sakit yang diderita seorang Muslim bisa menghapus dosa-dosanya. Sakit, meskipun menyakitkan, membawa banyak hikmah dan manfaat bagi umat manusia.
Editor: dr