Telegrapnews.com, Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali mencetak kinerja gemilang di tengah tekanan ekonomi dan daya beli masyarakat yang menurun. Bisnis IndiHome B2C, Interconnection, hingga Network and Other Telecommunication Services mencatat pertumbuhan positif sepanjang semester I 2025. Salah satu sorotan utamanya adalah kenaikan pelanggan IndiHome residensial sebesar 10% YoY menjadi 10,1 juta pelanggan, seiring lonjakan kebutuhan digital masyarakat Indonesia.
Tak hanya itu, trafik data (payload) juga mengalami lonjakan signifikan sebesar 20,1% YoY, mencapai 11,7 juta TB, mencerminkan gaya hidup digital masyarakat yang semakin masif.
Telkom menutup paruh pertama 2025 dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp73 triliun, EBITDA sebesar Rp36,1 triliun (margin 49,5%), serta laba bersih mencapai Rp11 triliun (margin 15%). Bisnis utama Data, Internet, dan IT Services masih menjadi penopang utama dengan kontribusi pendapatan Rp42,5 triliun.
Pada segmen jaringan dan layanan telekomunikasi lainnya, pendapatan tumbuh 9,8% YoY menjadi Rp7,5 triliun, didorong oleh solusi pembayaran, layanan satelit, dan jaringan. Pendapatan interkoneksi juga tumbuh 2,4% YoY mencapai Rp5 triliun, berkat meningkatnya trafik international wholesale voice.
Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menegaskan pentingnya percepatan transformasi digital. “Kecepatan adalah kunci memenangkan pasar digital yang sangat kompetitif saat ini,” ujarnya.
Pendapatan Anak Usaha
Sementara itu, anak usaha Telkomsel mencetak pendapatan fantastis sebesar Rp53,8 triliun, dengan 90,6% kontribusi berasal dari bisnis digital. Pelanggan seluler Telkomsel kini mencapai 158,4 juta, memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar.
Segmen Enterprise juga tak kalah bersinar dengan pendapatan Rp10 triliun, melalui penguatan cloud, digital IT services, dan cybersecurity. Di sisi lain, segmen Wholesale and International menyumbang Rp9,7 triliun, naik 4,7% YoY.
Tak kalah menarik, anak usaha Telkom di bidang menara, Mitratel, mencatat pendapatan Rp4,6 triliun, dengan margin EBITDA mengesankan sebesar 84%. Mitratel juga menambah 378 menara dan kini mengelola total 39.782 menara di seluruh Indonesia.
Di sektor data center, Telkom mengoperasikan 35 data center dengan kapasitas total 44 MW. NeutraDC, yang mengelola fasilitas di Indonesia dan Singapura, mencatat utilisasi sebesar 76%, dan bersiap menghadapi lonjakan kebutuhan AI.
Untuk belanja modal (capex), Telkom mencatatkan realisasi sebesar Rp9,5 triliun. Lebih dari setengahnya dialokasikan untuk memperkuat infrastruktur digital seperti jaringan fiber optik, satelit, dan data center.
Editor: dr