Telegrapnews.com, Batam – Kasus dugaan pengoplosan BBM oleh oknum petinggi Pertamina terus menjadi perhatian masyarakat, termasuk di Batam. Warga khawatir distribusi BBM oplosan telah masuk ke daerah mereka, menyebabkan kerugian bagi pengguna bahan bakar, khususnya Pertamax.
Afriyandi Sitompul, warga Tiban, mengungkapkan keresahannya atas kasus ini. Ia menilai belum ada kejelasan dari Pertamina terkait jumlah BBM yang telah dioplos dan kemungkinan penyebarannya hingga ke Batam.
“Selaku masyarakat, kekhawatiran itu pasti ada. Kita tidak tahu berapa banyak BBM yang sudah dioplos. Bisa saja masih ada dan sudah sampai ke Batam,” ujarnya, Senin (3/3).
Afriyandi menegaskan, jika BBM oplosan benar telah beredar di Batam, masyarakat sebagai konsumen akan dirugikan. Ia berharap pemerintah dan Pertamina memberikan kepastian melalui pengecekan lebih lanjut.
Menanggapi keresahan masyarakat, DPRD Batam berencana memanggil Pertamina dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) guna meminta klarifikasi. Legislator Batam, Safari Ramadhan, mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kilang minyak dan SPBU di Batam dalam waktu dekat.
“Kami akan melakukan sidak ke kilang minyak dan SPBU di Batam untuk memastikan tidak ada BBM oplosan yang beredar di wilayah ini,” kata Safari seperti dilansir laman ombudsman kepri.
Ia menambahkan bahwa karena Kepri hanya menerima BBM yang sudah diolah dari kilang, ada kemungkinan BBM oplosan telah masuk ke wilayah tersebut.
Tanggapan Ombudsman Kepri
Di sisi lain, Kepala Ombudsman RI perwakilan Kepri, Lagat Parroha Patar Siadari, menyatakan bahwa Pertamina telah menegaskan tidak ada masalah dengan kualitas BBM, khususnya Pertamax. Namun, pihaknya tetap menunggu hasil proses hukum dari Kejaksaan Agung.
“Pertamina sudah menegaskan dalam konferensi pers bahwa kualitas BBM tidak bermasalah. Namun, kita tetap perlu menunggu hasil proses hukum dari Kejagung,” ujarnya.
Sejauh ini, belum ada laporan atau temuan mengenai dampak BBM oplosan di Kepri, seperti kendaraan yang mengalami kerusakan akibat kualitas BBM yang buruk. Lagat meminta masyarakat tetap tenang dan menunggu hasil investigasi resmi.
Kasus ini terus menjadi perhatian publik, terutama bagi pengguna kendaraan yang mengandalkan BBM berkualitas. DPRD Batam dan Ombudsman berjanji akan terus mengawal kasus ini agar masyarakat mendapatkan kepastian dan perlindungan sebagai konsumen.
Editor: dr