Telegrapnews.com, Batam – Sebanyak 76 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sepanjang tahun 2024. Angka tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, namun jumlah kecelakaan di kota ini mengalami peningkatan.
Kapolresta Barelang, Kombes Heribertus Ompusunggu, menjelaskan bahwa selain korban meninggal, ada 180 orang yang mengalami luka berat dan 954 orang luka ringan akibat kecelakaan.
“Pada tahun 2024, korban meninggal dunia 76 jiwa, luka berat 180 jiwa, dan luka ringan 954 jiwa,” ungkapnya dalam keterangan yang disampaikan pada Minggu (29/12/2024).
Heribertus juga mencatat bahwa angka kecelakaan lalu lintas tahun 2024 meningkat 96 kasus dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2023, tercatat ada 800 kasus kecelakaan. Sementara tahun ini jumlahnya mencapai 896 kasus. Kerugian material akibat kecelakaan tersebut diperkirakan mencapai Rp 1,4 miliar.
Angka Kecelakaan Turun Dibanding Tahun 2023
Meskipun angka kecelakaan meningkat, Heribertus menyebutkan bahwa korban meninggal dunia tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, di mana 96 orang meninggal akibat kecelakaan pada 2023.
“Jika dibandingkan tahun lalu, ada penurunan. Tahun 2023 korban meninggal dunia 96 jiwa,” tambahnya.
Dalam upaya menekan angka kecelakaan, Polresta Barelang telah melakukan penertiban balap liar dan kendaraan bermotor yang tidak sesuai spesifikasi.
Pada periode Juli hingga Desember 2024, sebanyak 1.961 unit kendaraan telah ditahan dan 1.855 unit knalpot brong disita sebagai barang bukti.
Kasatlantas Polresta Barelang, AKP Afiditya Arief Wibowo, menambahkan bahwa hampir 50 persen kecelakaan lalu lintas di Batam melibatkan kalangan pelajar atau remaja. Selain itu, kecelakaan juga didominasi oleh pekerja swasta.
“50 persen kecelakaan didominasi oleh kalangan remaja, yaitu sebanyak 434 jiwa, dan wiraswasta sebanyak 165 jiwa,” ujarnya.
Afiditya juga menyoroti faktor pengembangan infrastruktur jalan sebagai salah satu penyebab meningkatnya kecelakaan.
Ia menekankan bahwa beberapa titik lokasi yang sedang diperbaiki kurang memperhatikan faktor keselamatan pengguna jalan, seperti pemasangan rambu-rambu dan papan imbauan yang masih minim.
“Beberapa faktor meningkatnya kecelakaan lalu lintas berdasarkan hasil analisa dan evaluasi kami di tahun 2024 adalah pengembangan infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya memperhatikan faktor keselamatan pengguna jalan,” tuturnya.
Pihak kepolisian terus melakukan evaluasi dan akan meningkatkan upaya pencegahan kecelakaan dengan memperbaiki infrastruktur jalan serta melakukan penertiban terhadap kendaraan yang melanggar aturan.
Editor: jd