Kekalahan Telak dari Jepang: Ini Tiga Kelemahan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kekalahan Telak dari Jepang: Ini Tiga Kelemahan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Timnas Indonesia kalah telak 0-4 dari Jepang (tempo)

Telegrapnews.com, Batam – Harapan Timnas Indonesia untuk mencetak kejutan saat menghadapi Jepang di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pupus setelah takluk 0-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (15/11) malam WIB.

Meski sempat menjanjikan di awal babak pertama dengan serangan balik cepat, skuad Garuda harus mengakui keunggulan Jepang. Tim Samurai mencetak dua gol di akhir babak pertama dan menambah dua gol lagi di babak kedua.

Gol bunuh diri Justin Hubner dan gol Takumi Minamino membuat Jepang unggul 2-0 di 45 menit pertama. Hidemasa Morita dan Yukinari Sugawara melengkapi kemenangan Jepang di paruh kedua.

Baca juga: Kevin Diks Resmi Gabung Timnas Indonesia, Justin Hubner: Pengalamannya Akan Bantu Tim Merah Putih

BACA JUGA:  Kevin Diks Resmi Gabung Timnas Indonesia, Justin Hubner: Pengalamannya Akan Bantu Tim Merah Putih

Berikut tiga kelemahan yang menjadi catatan penting bagi Timnas Indonesia dalam laga ini seperti dilansir cnnindonesia, Sabtu (16/11/2024):

1. Lini Tengah yang Kurang Solid

Formasi 3-4-3 yang diterapkan Shin Tae Yong dengan transisi ke 5-4-1 atau 5-3-2 saat bertahan tidak mampu meredam dominasi lini tengah Jepang.

Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On, yang diharapkan bisa merusak ritme permainan Jepang, kesulitan menekan gelandang lawan.

Statistik menunjukkan Jepang mendominasi penguasaan bola hingga 66 persen, menunjukkan kurangnya pressing efektif dari Indonesia.

Hal ini membuat serangan-serangan Jepang, terutama melalui kombinasi umpan pendek, mampu merusak pertahanan Indonesia. Shin Tae Yong perlu mencari solusi agar pressing Timnas Indonesia bisa lebih optimal di laga-laga berikutnya.

BACA JUGA:  Timnas Indonesia Takluk 1-2 dari China, Shin Tae-yong Akui Kalah Strategi

Baca juga: Timnas Indonesia Tambah Amunisi, Kevin Diks dan Kecepatan Sayuri Bersaudara Jadi Senjata Hadapi Jepang

2. Peluang yang Tidak Dimaksimalkan

Dengan pendekatan bertahan, peluang mencetak gol Indonesia menjadi sangat terbatas. Salah satu peluang terbaik datang di babak pertama ketika Ragnar Oratmangoen berhasil lolos dari penjagaan dan berhadapan satu lawan satu dengan kiper Jepang, Zion Suzuki.

Sayangnya, peluang itu tidak berbuah gol. Jika peluang tersebut dimanfaatkan dengan baik, jalannya pertandingan bisa saja berubah.

Timnas Indonesia perlu lebih klinis dalam memanfaatkan peluang jika ingin bersaing di level tinggi.

3. Blunder di Lini Belakang

Kesalahan di lini belakang kembali menjadi momok bagi Indonesia. Gol ketiga Jepang di awal babak kedua, yang dicetak Hidemasa Morita pada menit ke-49, diawali oleh blunder Maarten Paes yang salah memberikan umpan, serta kegagalan Jay Idzes mengantisipasi tembakan lawan.

BACA JUGA:  Berkas P21, Penyidik Polda Kepri Serahkan Wakil Ketua Peradi Batam ke Kejaksaan Terkait Kasus Pencurian

Gol tersebut mematahkan semangat Timnas Indonesia dan membuat perlawanan mereka terhenti. Kesalahan individu seperti ini harus diminimalkan untuk meningkatkan daya saing tim di masa mendatang.

Evaluasi untuk Pertandingan Berikutnya

Meski kalah telak, pertandingan melawan Jepang memberikan pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia. Shin Tae Yong dan tim pelatih harus segera melakukan evaluasi, terutama di aspek penguasaan bola, efektivitas serangan, dan konsistensi lini belakang.

Laga berikutnya melawan Arab Saudi tanggal 19 November, bakal menjadi ujian apakah Indonesia mampu bangkit dan menunjukkan perkembangan di kancah internasional.

Editor: denni risman