Telegrapnews, Batam – Suasana hangat penuh kekeluargaan terasa di Istana Besar Madani, Sabtu (16/8/2025), ketika Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam menggelar silaturahmi bersama puluhan organisasi masyarakat (ormas) dan paguyuban Melayu. Pertemuan bertajuk “Sembang Sesame Kite” ini menjadi ajang duduk bersama menjelang perayaan akbar Milad ke-25 LAM Batam yang akan digelar di Dataran Engku Putri, Ahad (14/9/2025) mendatang.
Ketua Umum LAM Batam, YM Dato’ Wira Setia Utama Raja H. Muhammad Amin, menegaskan bahwa silaturahmi ini bukan sekadar seremoni. Ia mengibaratkan suasana pertemuan sebagai “bebual anak beranak, bebual adek-beradek”, cara khas Melayu yang penuh persaudaraan.
“Mari kita jaga Bumi Melayu, menjadi tuan di negeri sendiri. Jangan sampai terjadi ‘Kere di hutan disusukan, anak di rumah mati tak makan’,” tegas Raja Amin di hadapan lebih dari 20 ormas Melayu yang hadir.
Pertemuan ini juga diwarnai dengan gurindam penuh makna. Raja Amin mengutip tunjuk ajar Melayu tentang pentingnya kepemimpinan dan marwah:
“Bila negeri tidak beraja, bila kampung tak berpenghulu, bila rumah tidak bertuan, angin lalu tempias pun lalu, tuah hilang marwah terbuang, hidup celaka sengketa pun datang.”
Ia menekankan kembali slogan LAM Batam: “Tegak memelihara Tuah, berdiri menjalankan Amanah, Duduk menjaga Marwah.”
Milad ke-25: Batam Bertanjak dan Hari Bertanjak
Momentum Milad ke-25 LAM Batam pada 10 September 2025 akan menjadi tonggak bersejarah. LAM Batam akan meluncurkan program “Batam Bertanjak” yang ditetapkan sebagai ikon budaya baru, sekaligus menetapkan 10 September sebagai Hari Bertanjak yang diperingati setiap tahun.
Puncak perayaan akan digelar pada Ahad, 14 September 2025 di Dataran Engku Putri, bersamaan dengan Silaturahmi Akbar Ormas dan Paguyuban se-Kota Batam.
Agenda Strategis 2025–2028
Selain persiapan Milad, LAM Batam juga mengumumkan sejumlah program penting, di antaranya:
1. Penyelesaian persoalan Rempang dan sertifikasi kampung tua.
2. Pembangunan Kampung Adat / Taman Mini Batam Madani.
3. Prioritas kerja untuk generasi muda Melayu.
Usulan Perda tentang LAM Batam.
Penegasan simbolik budaya, termasuk penamaan bundaran dan taman dengan identitas lokal, serta pemutaran lagu Melayu di pelabuhan, hotel, dan pusat perbelanjaan.
Pendidikan sejarah melalui penempatan foto pahlawan nasional asal Kepri: Sultan Mahmud Riayat Syah, Raja Haji Fisabilillah, dan Raja Ali Haji di sekolah-sekolah Batam.
Tagar Kolektif: #BarelangKampungKite
Acara ditutup dengan peluncuran tagar #BarelangKampungKite, sebagai seruan bersama untuk menjaga marwah Melayu sekaligus menguatkan Batam sebagai rumah besar yang harmonis bagi seluruh suku bangsa.
Editor; dr