Telegrapnews.com, Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membantah kabar yang menyebut Apple telah membuka pre-order iPhone 16 mulai Jumat (20/12/2024). Agus juga menegaskan pemerintah belum menerima proposal investasi sebesar US$ 1 miliar dari perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut.
“Sampai hari ini kami belum terima. Jadi, kami memberikan izin berdasarkan apa? Karena dokumen resmi terhadap rencana mereka belum kami terima,” ujar Agus kepada wartawan di Gedung Kemenperin, Jakarta.
Baca juga: Bandara Hang Nadim Kini Punya Gedung VVIP Modern, Dorong Batam Jadi Kota Kelas Dunia
Belum Ada Tanggapan dari Apple
Agus mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengundang Apple untuk melakukan pertemuan negosiasi sejak beberapa waktu lalu. Namun, hingga kini, pihak Apple belum memberikan respons terhadap undangan tersebut.
“Jangankan untuk jawaban proposal resmi, jawaban untuk menghadiri rapat dari undangan yang kami kirim juga belum ada kabarnya,” jelasnya.
Agus mengatakan pemerintah masih menunggu kedatangan perwakilan Apple untuk membahas rencana investasi. Ia juga menawarkan tiga skema yang dapat digunakan oleh produsen perangkat teknologi, yaitu hardware, software, dan inovasi.
“Masing-masing skema ada perhitungannya. Bahkan jika Apple memutuskan untuk tidak membangun fasilitas produksi di Indonesia, mereka bisa tetap memilih skema inovasi,” tambahnya.
Proposal Investasi dan Tunggakan Komitmen
Agus juga menyinggung sisa investasi Apple sebesar US$ 10 juta (sekitar Rp 158 miliar) dari total komitmen Rp 1,7 triliun yang belum dilunasi hingga 2023. Di sisi lain, Apple dikabarkan mengajukan proposal investasi baru senilai US$ 100 juta (Rp 1,58 triliun), namun ditolak pemerintah karena dianggap tidak memenuhi asas keadilan.
“Pemerintah menegaskan, investasi yang belum dilunasi adalah kewajiban. Kalau Apple ingin berinvestasi lebih besar, itu harus disampaikan secara resmi dan terpisah dari komitmen yang sebelumnya,” tegas Agus.
Apple disebut berencana meningkatkan investasinya menjadi US$ 1 miliar. Namun, hingga kini, proposal tersebut belum diterima secara tertulis oleh pemerintah Indonesia.
Solusi Jangka Panjang
Agus menekankan pentingnya pembangunan fasilitas produksi di Indonesia untuk keuntungan jangka panjang. Tanpa fasilitas tersebut, Apple harus terus memperbarui proposal investasi setiap tiga tahun dan melakukan negosiasi berulang kali dengan pemerintah.
“Menurut saya, untuk apa Apple harus setiap tiga tahun melakukan negosiasi baru? Nilai yang dinegosiasikan itu juga membutuhkan waktu dan tenaga,” tutup Agus.
Kementerian Perindustrian berharap Apple segera memenuhi kewajiban investasinya dan menyampaikan proposal resmi yang dapat mendukung pengembangan industri teknologi di Indonesia.
Sumber: detik
Editor: dr