Telegrapnews.com, Batam – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, meresmikan modeling budidaya lobster di Batam. Ini menandakan keseriusannya untuk menjadikan lobster sebagai salah satu komoditas penting perikanan Indonesia.
Dalam sambutannya, Trenggono menyatakan, “Sektor kelautan dan perikanan kita memiliki potensi yang sangat besar, khususnya dalam komoditas lobster. Oleh karena itu, penting untuk terus mengembangkan tata kelola budi daya lobster yang komprehensif. Dimulai dari pengelolaan Benih Bening Lobster (BBL) hingga produksi lobster ukuran konsumsi, dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam.”
Modeling ini bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam pengelolaan lobster. Memperbaiki kelemahan dalam pembudidayaan yang ada. Serta memastikan bahwa sumber bibit lobster yang melimpah tidak hanya diekspor tanpa nilai tambah bagi bangsa.
Baca juga: Progres Konstruksi Bundaran Punggur, Batam, Capai 75,99%, Target Selesai Desember Ini
Trenggono menegaskan, “Setiap tahun, sekitar 500 juta bibit lobster melayang ke negara lain, menyisakan kerugian triliunan rupiah bagi Indonesia.”
Pembangunan modeling ini juga merupakan langkah konkret berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7 Tahun 2024.
Trenggono seperti dikutip neraca, Sabtu (12/10/2024), optimistis bahwa metode dan teknologi yang dikembangkan di Batam dapat diimplementasikan di berbagai daerah. Ini bisa meningkatkan penyerapan tenaga kerja, dan menjadikan Indonesia sebagai produsen utama lobster di dunia.
Pilihan Lokasi Modeling
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, menjelaskan bahwa Batam dipilih sebagai lokasi modeling karena kesiapan daerah dalam penyediaan pakan lobster, yang merupakan kunci kesuksesan budidaya.
Baca juga: Ekspor Pasir Laut Kembali Dibuka, Nelayan Kepri Peringatkan Konflik Sosial dan Lingkungan
“Kawasan percontohan ini akan terintegrasi antara hulu, on-farm, dan hilir untuk meningkatkan produktivitas dan ekspor lobster,” ungkap Tebe.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk akademisi dan pemerintah daerah, diharapkan proyek ini dapat memperkuat industri budidaya lobster di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembudidaya.
Menurut data KKP, volume produksi budi daya lobster Indonesia mencapai 433 ton pada tahun 2023, tetapi pangsa ekspor masih tergolong kecil, hanya 0,49% dari pasar global.
Pembangunan modeling budidaya lobster di Batam menjadi bagian dari upaya berkelanjutan KKP, yang sebelumnya telah meresmikan modeling budidaya udang, rumput laut, dan ikan nila.
Editor: denni risman