Operasi Pencarian Buaya Lepas dari Penangkaran Pulau Bulan Batam Berlanjut, 35 Ekor Telah Diamankan

Tim Terpadu Lapor Evakuasi 39 Buaya Lepas di Pulau Bulan Sudah Selesai
Tim Terpadu melapor seluruh buaya lepas Pulau Bulan sudah berhasil dievakuasi (dok satgas)

Telegrapnews.com, Batam – Operasi pencarian buaya yang lepas dari penangkaran PT PJK di Pulau Bulan, Batam, terus berlanjut hingga saat ini. Tim gabungan dari instansi terkait dan pihak perusahaan telah berhasil mengamankan 35 ekor buaya di sekitar perairan Pulau Bulan, Sagulung, dan Batuaji.

Peristiwa ini mencuat setelah sejumlah buaya berhasil kabur akibat kerusakan kandang penangkaran beberapa waktu lalu, yang memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Tommy Steven Sinambela, mengonfirmasi bahwa pencarian buaya masih terus dilakukan. Operasi ini bahkan diperluas hingga ke pulau-pulau terdekat.

BACA JUGA:  Harga BBM Non-Subsidi di Batam dan Kepri Terbaru Mulai 1 Desember 2024

Meski begitu, dalam dua hari terakhir, belum ada laporan penangkapan buaya baru, yang dianggap sebagai tanda bahwa mayoritas buaya yang kabur telah berhasil ditangkap.

“Kami terus melanjutkan pencarian dan meminta masyarakat untuk tetap waspada. Meskipun jumlah tangkapan sudah signifikan, operasi ini belum berakhir,” jelas Tommy Sinambela.

Nelayan Masih Takut Melaut

Masyarakat setempat, khususnya nelayan dari Pulau Bulan, masih merasakan kekhawatiran meskipun sejumlah buaya telah berhasil diamankan.

Rizal, seorang nelayan, mengungkapkan ketidakpastian mengenai jumlah buaya yang kabur, yang masih menjadi perhatian utama.

“Kami masih khawatir. Belum ada yang bisa memastikan berapa jumlah buaya yang sebenarnya kabur. Masyarakat yakin masih ada buaya yang bersembunyi di luar sana,” ujarnya dikutip jawapos, Sabtu (25/1/2025).

BACA JUGA:  Rudi-Rafiq Gelar Kampanye Perdana di Sei Panas Besok, Sabtu, Ribuan Warga Dipastikan Hadir

Sementara itu, proses penghitungan jumlah buaya di dalam kolam penangkaran masih terkendala oleh curah hujan tinggi, yang menghambat proses pengurasan air kolam.

Tommy Sinambela menambahkan, “Kami sedang menunggu proses penghitungan, namun hujan yang terus turun membuat pengurasan air kolam menjadi sulit, sehingga kami belum bisa memastikan jumlah buaya yang tersisa.”

Selain itu, BBKSDA mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat buaya di sekitar wilayah tersebut. Kolaborasi antara masyarakat dan tim pencarian dianggap penting untuk menjamin keselamatan bersama.

BACA JUGA:  BBKSDA RIau Imbau Warga Sagulung Beradaptasi dengan Kehadiran Buaya Muara di Habitat Alaminya

Beberapa nelayan di Pulau Bulan juga memilih untuk mengurangi aktivitas mereka di perairan hingga situasi dinyatakan aman.

“Kami tidak ingin mengambil risiko. Lebih baik menunggu hingga situasi benar-benar aman,” kata Rizal.

Operasi ini diharapkan segera selesai, agar masyarakat dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih tenang.

Pemerintah dan pihak perusahaan juga diminta untuk meningkatkan pengawasan dan sistem keamanan di penangkaran agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Editor: dr