Telegrapnews.com, Batam – Pilkada serentak telah berakhir, dan kini hasilnya hampir dipastikan. Hanya tinggal menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), meskipun beberapa pihak mungkin masih akan menempuh jalur Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun, pasca-Pilkada, perhatian bergeser pada para pendukung. Bagaimana peran mereka setelah proses politik ini? Akankah mereka menjadi pendukung yang berkontribusi untuk kemajuan, atau justru menjadi beban bagi pemimpin yang mereka dukung?
Baca juga: Lima Terdakwa Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp8,1 Miliar Jalani Sidang Perdana di Batam
Pendukung yang menang menghadapi pilihan penting: menjaga komitmen untuk kebersamaan dalam membangun daerah atau tergoda untuk mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok.
Dua sikap pendukung umumnya terlihat pasca-Pilkada. Pertama, mendukung pemimpin terpilih secara aktif agar dapat bekerja secara optimal. Kedua, menjadi beban dengan menuntut balasan atas kontribusi mereka selama kampanye.
“Jika daerah kita ingin maju, pendukung harus memilih untuk berkontribusi agar pemimpin yang didukung dapat bekerja dengan baik, bukan sebaliknya,” kata Eli, Koordinator Sahabat Walfen, Senin (2/12/2024).
Baca juga: Gara-gara Sebatang Rokok Berujung Penikaman, Pemuda Sekupang Batam Ditangkap Polisi
Di Kepulauan Riau, partai-partai pendukung telah menunjukkan sikap satu komando di bawah arahan yang tegak lurus.
Harapannya, semua pendukung dapat terus berkontribusi, membangun komunikasi yang baik dengan semua elemen masyarakat, dan menjaga stabilitas demi kemajuan bersama.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi. Mari bersatu dan bekerja bersama demi Kepulauan Riau yang kita cintai,” ujar Walfentius Tindaon, Anggota Fraksi Golkas DPRD Batam kepada Telegrapnews, Senin (2/12/2024).
Ditambahkan Walfen, para pendukung diharapkan tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor aktif dalam pembangunan daerah.
“Salam kebersamaan untuk Kepulauan Riau yang lebih maju!,” tutupnya.
Penulis: lcm