More

    Presiden Prabowo: Harga Tiket Pesawat Harus Turun Jelang Natal dan Tahun Baru 2024

    Telegrapnews.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto meminta agar harga tiket pesawat bisa turun sebelum libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

    Instruksi tersebut disampaikan oleh Presiden melalui Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dwi Marhen Yono, yang ditemui di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11/2024).

    “Jadi, kemarin Pak Presiden mintanya, pokoknya Nataru sudah harus ada penurunan [harga tiket pesawat], bagaimanapun upayanya,” kata Marhen seperti dikutip bisnis, Minggu (17/11/2024).

    BACA JUGA:  14 Kementerian Baru Tanpa Kantor: Menpan RB dan Mensesneg Cari Solusi

    Baca juga: Mungkinkah Harga Tiket Pesawat Turun Sebelum Tahun Baru? Begini Kata Kemenhub

    Marhen menjelaskan bahwa saat ini seluruh jajaran kementerian terkait tengah menyusun formula yang memungkinkan harga tiket pesawat dapat diturunkan secara bertahap. Hal ini diupayakan agar menguntungkan kedua pihak: maskapai dan masyarakat.

    Namun, ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan, mengingat maskapai penerbangan masih berusaha menutupi kerugian besar yang ditimbulkan sejak pandemi Covid-19.

    “Sedangkan masyarakat ketika harga tiket ini terlalu tinggi juga enggak happy lah. Jadi, kita mencari tengah-tengah bagaimana mereka tetap dapat profit, tetapi masyarakat juga mengalami penurunan harga tiket,” jelasnya.

    BACA JUGA:  Presiden Prabowo Subianto Gelar Pertemuan dengan Tujuh Pemimpin Redaksi Media Nasional di Hambalang

    Marhen juga menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan harga tiket pesawat masih tinggi, antara lain ketidakseimbangan antara jumlah penumpang dan ketersediaan pesawat (supply and demand).

    Baca juga: Harga Tiket dan Jadwal Kapal Roro Batam ke Tanjung Uban November 2024

    Sebelum pandemi, jumlah pesawat yang beroperasi di Indonesia mencapai 700 unit, namun saat ini hanya sekitar 300 unit yang aktif beroperasi. Di sisi lain, jumlah penumpang sudah kembali ke level normal, mencapai 120 juta orang.

    BACA JUGA:  KPK Tetapkan Hasto Kristiyanto sebagai Tersangka Korupsi dan Perintangan Penyidikan

    “Selain faktor supply and demand, harga avtur kita juga masih belum kompetitif. Kemudian onderdil juga agak mahal, sewa pesawat juga. Otomatis harga tiketnya menjadi mahal,” ungkapnya.

    Sebagai solusinya, Presiden Prabowo memberikan arahan agar harga tiket pesawat dapat mulai turun menjelang Nataru dan diharapkan bisa terus berangsur-angsur turun hingga 2025 mendatang, sambil tetap menjaga kelangsungan bisnis maskapai.

    Editor: denni risman

    Baca berita lainnya

    Leave a reply

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini