Satgas Evakuasi 35 Buaya Lepas di Batam, Singapura Imbau Warganya Waspada

Satgas Evakuasi 35 Buaya Lepas di Batam, Singapura Imbau Warganya Waspada
Salah satu buaya yang diamankan Satgas Tim Terpadu Penanganan Buaya Lepas Pulau Bulan, Batam (dok satgas)

Telegrapnews.com, Batam – Satgas penanganan buaya lepas Pulau Bulan, Batam telah berhasil menangkap 35 ekor buaya, hingga Rabu (22/1/2025). Ke-35 buaya tersebut ditemukan di perairan sekitar Batam yang berbatasan dengan wilayah Singapura.

Meskipun sebagian besar buaya kemungkinan tidak sampai ke negara tetangga, otoritas Singapura tetap mengimbau warganya agar tetap waspada, terutama bagi yang beraktivitas di sekitar perbatasan.

Kepala Ancaman Potensial Maritim Pangkalan Angkatan Laut Utama (Lantamal) IV, Letnan Kolonel Mar Bambang Irianto, dalam pernyataan resmi mengungkapkan, sebanyak 35 buaya ditangkap di beberapa lokasi perairan di Batam, termasuk Pulau Mangkada, Pulau Seraya, Teluk Sepaku, Sungai Lokan, dan Batu Legong.

BACA JUGA:  JPU Tuntut 5 Tahun Penjara Wakil Ketua Peradi Batam Ahmad Rustam Ritonga

Kepala Bidang Informasi Lantamal IV, Rio Nugraha, yang memimpin Satgas Terpadu Penanggulangan Bencana dan Evakuasi Buaya, menyatakan bahwa buaya terbesar yang ditangkap memiliki berat lebih dari 1.000 kg.

Buaya-buaya ini kemudian diserahkan ke penangkaran di Pulau Bulan untuk dikembalikan ke habitat mereka.

Buaya-buaya tersebut lepas pada 13 Januari setelah hujan deras merusak pagar penangkaran di Pulau Bulan, yang berjarak sekitar 30 km dari Pulau Sentosa, Singapura.

Meskipun laporan awal menyebutkan lima buaya yang lepas, jumlah yang sebenarnya belum dapat dipastikan karena kendala dalam menghitung jumlah buaya yang hilang.

BACA JUGA:  Arus Mudik Lebaran 2025 Dimulai, KM Kelud Angkut 3.517 Penumpang dari Batam ke Tanjung Priok

Tommy Steven Parulian Sinambela, kepala konservasi di Pusat Konservasi Sumber Daya Alam Riau, menjelaskan bahwa peternakan buaya menghadapi kesulitan dalam menghitung buaya-buaya yang lepas karena kesulitan menguras air kolam.

Otoritas Singapura Minta Warganya Waspada

Meskipun buaya tersebut lepas di perairan yang berbatasan dengan Singapura, risiko buaya untuk berenang ke Singapura dianggap rendah.

“Buaya biasanya hanya bisa bergerak sekitar 15 hingga 20 km. Karena buaya-buaya di penangkaran terbiasa diberi makan manusia, gerakan mereka lebih lambat,” kata Tommy.

Sementara itu, Dewan Taman Nasional Singapura seperti dilansir CNA, menegaskan bahwa mereka terus memantau situasi dan meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika mereka bertemu dengan buaya.

BACA JUGA:  Pungli Parkir di Jembatan Barelang Marak, Dishub: Tidak Ada Izin Resmi

Mereka juga mengimbau warga untuk tidak mendekati, memprovokasi, atau memberi makan buaya dan selalu memperhatikan rambu peringatan yang dipasang di area yang rawan.

Sebagai langkah pencegahan, pihak berwenang di Batam telah melakukan patroli rutin. Memasang rambu peringatan, dan upaya edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan di sekitar perairan yang terdampak.

Editor: dr