
Telegrapnews.com, Johor Bahru – Sebuah aksi kemanusiaan dramatis kembali dilakukan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru! Sebanyak 181 WNI dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sebelumnya ditahan di berbagai Depot Tahanan Imigrasi (DTI) di Malaysia akhirnya dipulangkan ke Tanah Air.
Tak hanya orang dewasa, ada anak-anak yang ikut dalam proses deportasi ini! Mereka berasal dari berbagai wilayah penahanan seperti Machap Umboo Melaka, Kemayan Pahang, dan Pekan Nenas Johor, serta dari Tempat Singgah Sementara (TSS) KJRI Johor Bahru.

Pemulangan berlangsung dalam tiga gelombang:
- Gelombang 1 (5 Juli 2025): 45 WNI/PMI dari DTI Machap Umboo, termasuk seorang anak laki-laki, dipulangkan via Pelabuhan Internasional Melaka ke Dumai.
2. Gelombang 2 (10 Juli 2025): 81 WNI/PMI dari DTI Pekan Nenas dan TSS KJRI JB, termasuk anak-anak, diberangkatkan ke Batam Centre.
3. Gelombang 3 (12 Juli 2025): 55 WNI/PMI dari DTI Kemayan, Pahang juga dipulangkan melalui Pelabuhan Melaka.
Kisah menyentuh muncul dari anak-anak dan PMI rentan yang dipulangkan dalam kondisi memprihatinkan. Beruntung, KJRI Johor Bahru tak tinggal diam. Mereka membiayai penuh pemulangan 35 PMI rentan, termasuk yang dari Tempat Singgah Sementara KJRI sendiri.
“Ini bagian dari komitmen kami untuk melindungi WNI di luar negeri,” tegas Jati Heri Winarto, Ketua Tim Satgas Pelindungan KJRI Johor Bahru. Sejak Januari 2025, pihaknya telah memulangkan lebih dari 3.000 WNI dari Malaysia!
Tak hanya itu, KJRI juga mengenalkan inovasi canggih bernama Simata Depo, sistem digital pelacak tahanan WNI yang mempercepat proses pemulangan. Teknologi ini telah membantu dalam deportasi dari Machap Umboo dan Kemayan.
Setelah tiba di Pelabuhan Dumai dan Batam, para WNI/PMI langsung diserahterimakan ke tim P4MI, Imigrasi, dan Kesehatan Pelabuhan, sebelum dipulangkan ke daerah asal mereka.
KJRI Johor Bahru mengimbau seluruh WNI yang ingin bekerja ke luar negeri untuk mengikuti prosedur resmi agar tidak berakhir di balik jeruji DTI.
“Hindari calo, hindari jalur ilegal. Jangan korbankan masa depan Anda!” pungkas Jati.
Editor: dr