Video Menggemparkan, Pelajar SMPN 64 Batam Harus Melintasi Selat Nenek dengan Boat Pancung, Bertemu Buaya Raksasa

Video Menggemparkan, Pelajar SMPN 64 Batam Harus Melintasi Selat Nenek dengan Boat Pancung, Bertemu Buaya Raksasa
Para pelajar SMPN 64 Batam harus berjuang melewati sarang buaya saat pulang sekolah (ist)

Telegrapnews.com, Batam – Sebuah video yang beredar di media sosial Instagram menunjukkan pengalaman mendebarkan yang dialami oleh 35 pelajar SMPN 64 Batam. Setiap hari harus melintasi Selat Nenek, Kelurahan Temoyong, Kecamatan Bulang, Kota Batam, menggunakan boat pancung untuk pergi ke sekolah.

Dalam video tersebut, terlihat para pelajar sedang melakukan perjalanan menegangkan ketika dua ekor buaya muncul di permukaan air, salah satunya berukuran raksasa dengan panjang diperkirakan mencapai 10 meter.

BACA JUGA:  Hujan Lebat Tiga Hari Terakhir, Banjir Melanda Beberapa Wilayah Batam

Para pelajar yang biasa menempuh perjalanan selama 30 menit ini tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan boat milik seorang guru yang dikemudikan oleh seorang dewasa.

Untuk perjalanan pulang-pergi, mereka membayar biaya transportasi sebesar Rp 10 ribu. Meskipun terbilang berisiko, mereka harus melanjutkan perjalanan demi menuntut ilmu.

Bertamu Buaya Besar, Sudah Biasa

Sahza, salah seorang pelajar SMPN 64 Batam, mengungkapkan bahwa pertemuan dengan buaya bukanlah hal yang baru bagi mereka.

BACA JUGA:  Ansar Ahmad Minta Semua Pihak Tahan Diri Setelah Bentrokan di Rempang

“Sudah sering ketemu, kadang dia timbul,” ujarnya, menggambarkan momen mencekam tersebut.

Namun, pertemuan kali ini lebih mengerikan karena salah satu buaya terlihat sangat besar. Ini memicu kepanikan di antara mereka.

Meskipun takut, para pelajar hanya bisa pasrah dan berharap tidak diserang oleh predator ganas tersebut.

Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya perhatian lebih terhadap keselamatan transportasi bagi pelajar di daerah terpencil.

BACA JUGA:  Krisis Sampah di Batam, DPRD Panggil DLH Cari Solusi dalam RDP

Banyak pihak berharap agar langkah-langkah keselamatan lebih terjamin dan alternatif transportasi yang lebih aman dapat segera dipertimbangkan oleh pihak terkait. Semuanya demi melindungi anak-anak dari ancaman buaya dan bahaya lainnya di perjalanan mereka.

Editor: dr