Telegrapnews.com, Batam – Warga Batam menyayangkan tindakan PT. Philips Industries Batam yang “meng-import” atau mendatangkan pekerja secara berkelompok dari luar daerah Kota Batam sementara di Batam tersedia cukup banyak Sumber Daya Manusia (SDM) sejenis yang handal, tangguh, serta sedang membutuhkan atau menunggu lowongan pekerjaan.
“Kita warga Batam setiap hari berkeliling dari perusahaan ke perusahaan untuk mencari lowongan pekerjaan. Sudah beberapa bulan kita tidak bekerja. Teman-teman ada bahkan sudah lebih dari 6 bulan. Mengapa PT. Philips ini malah membawa pekerja dari luar Batam,” kesal Narti, warga Batam, menjawab telegrapnews, Kamis (20/2/2025), di sela-sela aktivitasnya, di Kawasan Perindustrian Mukakuning, Batam.
Senada dengan Narti, warga Batam lainnya Retnaningsih mengaku sangat prihatin ketika membaca informasi viral di media massa, juga di media sosial, terkait rombongan tenaga kerja dari luar Batam didatangkan dari luar daerah.
“Mengapa harus dari luar. Di Batam cukup banyak yang menunggu pekerjaan,” tegasnya, pada kesempatan terpisah.
Wanita paruh baya yang mengaku memiliki tiga orang anak itu, mengisahkan, salah satu anaknya yang baru tamat sekolah tingkatan SLTA pada Juni 2024 lalu, hingga kini belum berhasil mendapatkan pekerjaan.
“Dia setiap hari pergi bersama temannya memasukkan lamaran pekerjaan. Tetapi belum berhasil,” kesalnya.
Manajemen PT. Philips Industries Batam belum merespon pertanyaan konfirmasi dari telegrapnews.com saat berita ini dirilis. Pertanyaan melalui surat elektronik (e-mail) yang ditujukan ke bagian urusan SDM, tepatnya bagian “People Partner Lead” perusahaan itu belum juga merespon.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti, melalui Kepala Bidang Pembinaan, Penempatan, dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker, Isra Wira Sanjaya mengatakan dari total 500 RPTK (Rencana Penempatan Tenaga Kerja) perusahaan itu, sebanyak 180 pekerja didatangkan dari luar Batam, dan 166 dari dalam Batam.
Dalam mendatangkan para pekerja dari luar Batam, PT Philips Industries Batam, kata Isra, menggunakan jasa Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Swasta (PPTKS).
“Jadi memang, perusahaan swasta ini yang mendatangkan dari luar Kota Batam,” ujar Isra Wira Sanjaya, kepada telegrapnews.com, melalui sambungan telepon, Kamis (20/2/2025).
Mengapa harus dari luar Batam, sementara di Batam banyak SDM yang menunggu pekerjaan?
Isra mengakui bahwa sebenarnya di Batam berlimpah atau surplus sumber daya manusia, terutama kategori kebutuhan operator.
“Batam meman surplus. Tetapi PPTKS ini ada pertimbangan lain,”tegasnya, tanpa merinci lebih lanjut.
Dijelaskannya, saat ini ada belasan perusahaan penempatan tenaga kerja swasta di Batam. Tetapi yang aktif belakangan ini menempatkan tenaga kerja adalah hanya tiga perusahaan, yaitu PT. Usaha Kerja Mandiri, PT. Danka Huriko serta PT. Tunas Karya Mandiri.
Bagaimana meningkatkan kepedulian Disnaker Kota Batam, dan khususnya perusahaan-perusahaan di Batam agar berkomitmen dalam memberdayakan SDM atau para pekerja warga Batam yang sedang surplus tetapi belum mendapatkan pekerjaan, serta korelasinya dengan Perda No. 2 Tahun 2024 Tentang Penempatan Tenaga Kerja? Ikuti artikel lanjutan telegrapnews.com pada edisi-edisi selanjutnya.
Penulis : LCM
Editor : MS