Telegrapnews.com, Batam – Serangan udara yang dilancarkan oleh Israel terhadap Iran, Sabtu (26/10/2024) dini hari kemarin, telah menjadi sorotan warganet di platform X.
Banyak pengguna media sosial ini menjadikan serangan tersebut sebagai bahan olok-olok. Ini mengacu pada realisasi skala serangan yang jauh dari yang digembar-gemborkan oleh pejabat Israel sebelumnya.
Sejumlah video yang beredar menunjukkan bahwa serangan Israel kali ini tidak sebanding dengan misil-misil yang diluncurkan Iran ke tanah Israel pada 1 Oktober lalu.
Baca juga: Ledakan Terdengar di Teheran: Iran Aktifkan Sistem Pertahanan terhadap Serangan Israel
Sebagaimana dilaporkan oleh Press TV, warganet memberikan pujian kepada sistem pertahanan udara Iran yang berhasil mengintersep serangan Israel.
Moshi, seorang jurnalis, menulis, “Iran telah membuktikan bahwa mereka memiliki sistem pertahanan udara yang kuat.” Hal ini menyoroti efektifitas pertahanan Teheran.
Analis geopolitik asal AS, Will Schryver, juga memberikan pandangannya. Menurutnya, meskipun Israel meluncurkan banyak misil, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa serangan tersebut berhasil menghantam target-target signifikan di Iran.
“Ini menunjukkan terbatasnya kemampuan serangan jarak jauh Israel dan betapa tangguhnya sistem pertahanan Iran saat ini,” ujarnya.
Baca juga: Perang Israel-Iran Dimulai, Pangkalan Militer Iran Jadi Sasaran Serangan Israel
Komentar senada juga disampaikan oleh jurnalis Dan Cohen. Dia menegaskan bahwa propaganda Israel berusaha menggambarkan serangan ini sebagai kesuksesan besar, meskipun fakta di lapangan berbicara sebaliknya.
“Gambaran menyedihkan ini adalah bagaimana mereka mencoba menyelamatkan muka mereka setelah (militer) di Lebanon dihancurkan pekan ini,” tambahnya.
Serangan Israel Lemah
Sutradara film asal Palestina, Robert Inlakesh, menilai euforia media Barat dalam melaporkan serangan Israel terlalu berlebihan.
Dia mengatakan, “Serangan Israel ke Iran sejauh ini sangat lemah, di titik memalukan untuk dilaporkan oleh media.”
Sementara itu, Helyeh Doutaghi, seorang peneliti dan pengajar, menggambarkan aksi agresif Israel sebagai tindakan perang.
“Setiap markas militer AS dan Israel di kawasan saat ini menjadi target serangan Iran yang sah,” tegasnya.
Baca juga: Tak Tahan Digempur Hizbullah, Israel Ajukan Perdamaian Lewat Amerika Serikat
Laporan CBS News menyebutkan bahwa serangan Israel hanya menyasar target militer, bukan fasilitas nuklir atau minyak.
Meski demikian, Pemerintah AS menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan tersebut. Presiden Joe Biden diketahui telah mendapatkan informasi sebelumnya tentang rencana serangan.
Televisi Israel melaporkan bahwa pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant berada di bunker gedung Kementerian Pertahanan selama serangan berlangsung.
Editor: denni risman