Wartawan atau Preman? PWI Batam Gaungkan Perlawanan, Kejaksaan Siap Bantu!

Wartawan atau Preman? PWI Batam Gaungkan Perlawanan, Kejaksaan Siap Bantu!
Kasi Intel Kejari Batam, Priandi Firdaus, mendukung penuh langkah PWI Batam untuk memulihkan profesi wartawan di Batam dari ulah preman (dok pwi batam)

Telegrapnews.com, Batam – Dunia wartawan di Batam kembali diguncang! Oknum wartawan berperilaku preman mulai meresahkan masyarakat. Mulai dari sekolah, instansi pemerintahan, hingga pelaku usaha kini tak luput dari aksi intimidasi dan dugaan pemerasan.

Situasi ini membuat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Batam angkat suara — dan tak main-main, mereka kini menggandeng Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam untuk perangi premanisme berkedok wartawan!

Dalam pertemuan hangat yang berlangsung di ruang kerja Kejari Batam, Senin (7/7/2025), Kasi Intel Kejari Batam, Priandi Firdaus, menegaskan dukungan penuh kepada PWI Batam.

Ia menyebut, maraknya aksi oknum wartawan abal-abal yang menyasar dunia pendidikan hingga dunia usaha dapat merusak iklim investasi dan meracuni kepercayaan publik terhadap media.

BACA JUGA:  Mafia Lama di Pelabuhan Resmi Batam, Penyelundupan PMI Non Prosedural Terus Terjadi

“Pers itu pilar keempat demokrasi. Tapi kalau disalahgunakan untuk menekan dan memeras, ini bukan wartawan — ini preman!” tegas Priandi.

Lebih lanjut, Priandi juga mengapresiasi langkah nyata PWI Batam yang tak tinggal diam menghadapi keresahan ini. Ia menekankan pentingnya peran media dalam menciptakan stabilitas sosial demi mendukung percepatan pembangunan Kota Batam yang sedang gencar-gencarnya menarik investor.

“Jangan sampai guru jadi takut mengajar karena diancam diberitakan miring. Dunia pendidikan dan iklim investasi harus kita jaga bersama,” tambahnya.

BACA JUGA:  'Orang-Orang IMEI' Kembali Mengular di Pelabuhan Internasional Harbourbay

Memulihkan Citra Wartawan

Sementara itu, Sekretaris PWI Batam, Romi Candra, menegaskan bahwa PWI membawa misi penting: memulihkan citra wartawan sejati di mata publik.

Ia hadir bersama pengurus PWI lainnya seperti Wakil Ketua Bidang Perlindungan dan Advokasi Wartawan, Hamansyah Rangkuti, dan Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga, Aini Lestari.

“Kami ingin masyarakat tahu, tidak semua yang mengaku wartawan itu wartawan sungguhan. Ada yang cuma cari panggung, bahkan cari untung dengan cara-cara kotor,” ujar Romi.

BACA JUGA:  Hari Jadi Batam ke-195: Warisan HMR Jadikan Nongsa Pusat Data Dunia

Untuk itu, PWI Batam mendorong wartawan menjalani Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) dan mematuhi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) serta Kode Perilaku Wartawan (KPW). Romi juga mengingatkan pentingnya peran Dewan Pers dalam menjaga kemerdekaan dan profesionalisme dunia pers.

Baik PWI Batam maupun Kejari sepakat: wartawan palsu harus diberantas! Ini bukan sekadar menjaga profesi, tapi juga menjaga masa depan Kota Batam yang lebih bersih, kondusif, dan berwibawa di mata investor dan masyarakat.

“Pers harus mendidik, menginspirasi, dan mengawasi. Bukan menakut-nakuti demi amplop,” tutup Romi.

Editor; dr