WNI Masih Jadi Korban Jalur Ilegal! KJRI Johor Bahru Kembali Pulangkan 129 PMI dari Malaysia

Telegrapnews.com, Batam – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru kembali menunjukkan komitmennya dalam melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) dengan memfasilitasi pemulangan dramatis 129 WNI/PMI dari berbagai depot tahanan imigrasi Malaysia, Senin (29/7/2025).

Dari total 129 orang yang dipulangkan, 93 laki-laki, 35 perempuan, dan 1 anak perempuan sebelumnya menjalani detensi di tiga lokasi berbeda:

1. DTI Bukit Jalil, Selangor (20 orang)
2. DTI Lenggeng, Negeri Sembilan (17 orang)
3. DTI Pekan Nenas, Johor (92 orang)

BACA JUGA:  Libur Panjang, Penyeberangan Kapal Roro Batam-Tanjung Uban Membludak, ASDP Pastikan Layanan Prima

Proses pemulangan dilakukan melalui jalur laut. Berangkat dari Terminal Internasional Pasir Gudang, Johor menuju Pelabuhan Batam Center, Indonesia, dengan pengawalan ketat dari Satgas Pelayanan dan Pelindungan KJRI Johor Bahru.

Setibanya di Batam, para deportan langsung disambut oleh tim gabungan dari P4MI Batam, Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan instansi lainnya. Mereka kemudian ditampung sementara sebelum dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

“Pemulangan ini merupakan bagian dari Program M, hasil kerja sama antara KJRI JB dan Jabatan Imigresen Malaysia (JIM) Putrajaya,” ujar Erry Kananga, Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI JB.

BACA JUGA:  Pelabuhan Batam Center Padat Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Serbu Batam dari Singapura dan Malaysia

“Dengan ini, total 3.585 WNI/PMI telah kami bantu pulangkan, 1.129 di antaranya lewat Program M.”

KJRI Johor Bahru menegaskan bahwa tingginya angka deportasi WNI dari Malaysia menjadi alarm keras bahwa masih banyak pekerja migran Indonesia yang berangkat secara ilegal.

Kombinasi faktor pendorong seperti desakan ekonomi, rendahnya literasi migrasi aman, serta kebutuhan tenaga kerja murah di Malaysia, membuat banyak WNI terjebak jalur tak resmi.

BACA JUGA:  'Orang-Orang IMEI' Kembali Mengular di Pelabuhan Internasional Harbourbay

Erry Kananga mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergiur iming-iming kerja cepat di luar negeri. “Gunakan jalur resmi! Jangan pertaruhkan masa depan di negeri orang tanpa perlindungan hukum yang jelas,” tegasnya.

Langkah pemulangan massal ini menjadi simbol nyata dari kerja nyata diplomasi dan perlindungan kemanusiaan lintas negara, menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia hadir di saat warganya menghadapi masa-masa sulit di luar negeri.

Editor: dr