Yahya Sinwar Gugur dalam Pertempuran, Hamas Janji Lanjutkan Perjuangan

Yahya Sinwar Gugur dalam Pertempuran, Hamas Janji Lanjutkan Perjuangan
Pemimpin gerakan Hamas, Yahya Sinwar berseru dari jendela mobil saat meninggalkan penjara pendudukan Israel dalam kesepakatan pertukaran pembebasan tahanan Palestina-Israel bertajuk Loyalty of the Free yang terjadi 13 tahun lalu (khaberni/HO)

Telegrapnews.com, Gaza – Hamas secara resmi mengonfirmasi kematian Yahya Sinwar, pemimpin kelompok tersebut di Jalur Gaza. Dia gugur dalam pertempuran melawan Pasukan Pendudukan Israel (IDF) di lingkungan Tal Al Sultan, Rafah, Gaza Selatan.
Konfirmasi ini datang setelah Israel sebelumnya mengumumkan bahwa Sinwar tewas dalam baku tembak dengan militer Israel.

Dalam sebuah pernyataan video yang disampaikan oleh Khalil Al-Hayya, anggota politbiro Hamas yang berbasis di Qatar, kelompok itu memuji Sinwar sebagai “pemimpin pemberani” dan berjanji untuk melanjutkan perjuangan yang ia mulai.

BACA JUGA:  Muhammad Sinwar Diduga sebagai Pemimpin Sayap Militer Hamas di Gaza Setelah Kematian Yahya Sinwar

Baca juga: Israel Klaim Tewaskan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar: “Pukulan Berat” Bagi Hamas

Al-Hayya menegaskan bahwa kepemimpinan Sinwar telah memberi dampak besar pada perlawanan terhadap pendudukan Israel.

“Hamas tetap bersatu dalam menghadapi kesulitan dan berkomitmen untuk menghormati warisan Sinwar,” ujar Al-Hayya.

Dia juga menekankan bahwa “darah para martir akan terus menerangi jalan kita dan menjadi pendorong ketahanan dan keteguhan.”

Khalil Al-Hayya melanjutkan bahwa kematian Yahya Sinwar akan memperkuat gerakan Hamas. Kelompok tersebut tetap berkomitmen untuk mendirikan negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

BACA JUGA:  Terbongkar, Rumah PM Netanyahu Rusak Akibat Serangan Pesawat Nirawak Hizbullah

Baca juga: Yahya Sinwar Gugur, Netanyahu Klaim Kemenangan: Perlawanan Palestina Tetap Berlanjut

Profil Yahya Sinwar

Yahya Sinwar, lahir pada 19 Oktober 1962 di kamp pengungsi Khan Younis. Dia merupakan salah satu pendiri organisasi keamanan Hamas yang dikenal sebagai “Mujahid”.

Ia pernah ditangkap beberapa kali oleh Israel atas keterlibatannya dalam penculikan dan pembunuhan tentara Israel. Serta pembunuhan warga Palestina yang diduga berkolaborasi dengan Israel.

Sinwar dibebaskan pada tahun 2011 sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan untuk pembebasan tentara Israel Gilad Shalit. Sejak itu ia mengambil peran kepemimpinan penting dalam Hamas, termasuk sebagai kepala sayap militer, Brigade Al-Qassam.

BACA JUGA:  Gaza Krisis Medis: 80% Pasien Tanpa Obat, 4.500 Kasus Amputasi Akibat Agresi Israel

Baca juga: Mati Satu, Tumbuh Seribu: Hilang Sinwar, Muncul 8 Calon Pengganti Kepala Biro Politik Hamas

Terpilih sebagai pemimpin Hamas di Gaza pada tahun 2017, Sinwar dikenal dengan sikapnya yang tegas dalam perlawanan terhadap Israel.

Kini, Yahya Sinwar telah gugur di medan pertempuran, Dengan kepergiannya, Hamas menghadapi tantangan baru. Namun Khalil Al-Hayya menegaskan bahwa perjuangan mereka akan terus berlanjut.

Editor: denni risman