Telegrapnews.com, Riau — Gelombang penegakan hukum menghantam para pelaku kejahatan kehutanan di Provinsi Riau! Satgas Penanggulangan Perambahan Hutan (PPH) Polda Riau berhasil menangkap 46 tersangka kasus perambahan hutan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Yang mencengangkan, mayoritas pelaku adalah pemilik lahan perorangan, bukan korporasi besar!
Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Ade Kuncoro, menyebutkan bahwa dari 47 tersangka yang diamankan ada pemilik lahan, tokoh adat yang menjual lahan, dan pekerja.
“Tapi yang paling banyak adalah pemilik lahan,” tegasnya di Mapolda Riau, Selasa (8/7/2025).
Ade menegaskan, penangkapan ini bukan melibatkan perusahaan besar, melainkan individu-individu yang bertindak sendiri. “Tidak ada korporasi, semua perorangan,” ujarnya tegas.
Sepanjang Januari hingga Juli 2025, Polda Riau menangani 44 kasus kejahatan kehutanan dengan total lahan terdampak mencapai 2.316 hektare lebih. Penegakan hukum ini jadi tamparan keras bagi pelaku yang merusak paru-paru dunia di Riau.
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan bahkan menegaskan bahwa penindakan ini bukan hanya soal menangkap pelaku, tapi juga menyelamatkan hutan dari eksploitasi brutal dan kerusakan permanen.
“Ini adalah perjuangan kita bersama untuk memberi keadilan ekologis bagi tumbuhan dan satwa di hutan Riau,” ujar Kapolda.
Lebih dari itu, Polda Riau juga aktif menggencarkan program penanaman pohon sebagai upaya jangka panjang menjaga kelestarian alam.
Polda Riau bekerja sama dengan Forkopimda dan pemerintah pusat untuk mengamankan kawasan strategis seperti Taman Nasional Tesso Nilo.
“Besok kami akan rapat dengan Menteri Pertahanan untuk membahas progres penyelamatan Tesso Nilo,” tambah Kapolda.
Penangkapan 46 tersangka ini menjadi sinyal kuat bahwa Riau serius melawan perusak hutan. Akankah ini jadi titik balik penyelamatan alam di Bumi Lancang Kuning?
Editor: dr
 Polda Riau berhasil menangkap 46 tersangka kasus perambahan hutan dan karhutla hutan riau){kind=link}