Tanah Longsor di Tambang Ilegal Solok: 15 Penambang Tewas, Pencarian Korban Masih Berlanjut

Tanah Longsor di Tambang Ilegal Solok: 15 Penambang Tewas, Pencarian Korban Masih Berlanjut
Longsor di tambang ilegal di Nagari Sungai Abu Solok telah menimbun 15 penambang (dok pvmbg)

Telegrapnews.com, Padang – Tanah longsor menerjang kawasan tambang ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, pada Kamis (26/9/2024) sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 15 penambang dinyatakan meninggal dunia setelah tertimbun material longsor.

Insiden ini terjadi setelah hujan deras melanda kawasan tersebut, menyebabkan struktur tanah menjadi labil.

baca juga: Pemko Batam Tindak Lanjuti Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kilogram; Solusinya Jatah Pangkalan Ditambah

BACA JUGA:  Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Akui Aksi Keji

Pantauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok menyebutkan lokasi kejadian sangat berisiko, mengingat karakteristik tanah yang tidak stabil.

Dari total 15 korban, 4 orang telah berhasil dievakuasi, sementara 7 lainnya masih dalam proses pencarian. Selain itu, insiden ini juga mengakibatkan 3 orang mengalami luka berat.

BPBD bersama dengan TNI, Polri, dan Basarnas, serta dukungan dari masyarakat setempat, terus melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan. Namun, upaya evakuasi terkendala oleh kondisi medan yang sulit dan akses lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh kendaraan.

BACA JUGA:  Saksi Paslon 02 Tolak Hasil Penetapan Rekapitulasi Suara Pilkada Kepri 2024

Baca juga: Polisi Tetapkan Tersangka Baru dalam Kasus Pembunuhan Nia Kurnia Sari di Padang Pariaman

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan semua personel dan warga untuk berhati-hati saat melakukan operasi di lapangan, mengingat risiko longsor susulan dan kondisi tanah yang berlumpur.

Hingga saat ini, wilayah Kecamatan Hiliran Gumanti masih dilanda hujan petir, dengan prediksi cuaca menunjukkan potensi hujan pada hari Sabtu (28/9/2024).

BACA JUGA:  Proyek Pusat Data Nasional di Batam Batal, Ini Alasannya Kata Menkomdigi Meutya Hafid

Operasi pencarian dan evakuasi akan terus dilakukan hingga semua korban berhasil ditemukan.

editor; dr