Langka! Harimau Sumatera Mengikuti Warga Hingga Batas Kampung di Pasaman, Ada Apa?

Langka! Harimau Sumatera Mengikuti Warga Hingga Batas Kampung di Pasaman, Ada Apa?
Kejadian langka di Pasaman, seekor harimau sumatera mengikuti warga hingga batas kampung (ilustrasi)

Telegrapnews.com, Pasaman – BKSDA Sumbar melaporkan kejadian langka terkait harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang mendekati manusia dan mengikuti warga hingga batas kampung.

Kejadian ini berlangsung pada Sabtu (21/12/2024) di Sarosah, Jorong Aia Mancur, Nagari Cubadak Timur, Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman, Sumbar.

Kejadian bermula ketika satu keluarga yang terdiri dari Angga (31), Rosa (30), dan bayi mereka sedang berada di kebun pada sore hari. Tiba-tiba, seekor harimau sumatera muncul di dekat kebun mereka.

BACA JUGA:  HPN 2025 di Riau Dukung Asta Cita Prabowo, Tegaskan Nilai Kejujuran dalam Jurnalistik

Menyadari bahaya, keluarga tersebut segera berlindung di pondok kebun. Mereka menghubungi keluarga dekat di kampung melalui sambungan telepon untuk meminta bantuan.

Beberapa saat kemudian, keluarga tersebut dijemput oleh saudara-saudaranya. Sejumlah warga yang kemudian mengevakuasi mereka kembali ke kampung.

Selama proses evakuasi, harimau tersebut dilaporkan mengikuti rombongan hingga batas kampung sebelum akhirnya kembali ke hutan.

BACA JUGA:  Mega Korupsi Rp968,5 Triliun di Pertamina Terbongkar, Berawal dari Keluhan Warga

Kepala Resor Konservasi Wilayah I Panti BKSDA Sumbar, Ade Putra, seperti dilansir kompas, Kamis (26/12/2024), mengungkapkan bahwa tim BKSDA turun ke lokasi untuk memverifikasi laporan pada Minggu (22/12/2024).

Bersama tim dari Centre for Orangutan Protection (COP), Wali Nagari Cubadak Timur, dan pihak kepolisian, BKSDA memeriksa jejak kaki harimau. Serta memantau wilayah tersebut dengan drone. Namun, satwa tersebut tidak ditemukan di lokasi tersebut.

BACA JUGA:  PN Jakpus Tolak Gugatan Mantan Sekjen PWI Sayid Iskandarsyah terhadap DK PWI

Ade juga mengimbau agar warga melakukan aktivitas ke kebun lebih dari dua orang dan membatasi waktu berkebun dari pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB untuk menghindari potensi pertemuan dengan satwa liar.

Sebelumnya, sekitar empat bulan lalu, harimau sumatera juga dilaporkan muncul di nagari tersebut dan memangsa anjing milik warga. Untuk memantau keberadaan satwa tersebut, BKSDA dan COP telah memasang kamera jebak di lokasi sekitar.

Editor: dr