Batam Banjir Lagi! Permukiman dan Jalan di Marina hingga Sagulung Lumpuh

Batam Banjir Lagi! Permukiman dan Jalan di Marina hingga Sagulung Lumpuh
Batam kembali dilanda banjir, kawasan Marina, BatuAji dan Sagulung dikepung banjir (ist)

Telegrapnews.com, Batam – Hujan deras yang mengguyur Kota Batam sejak Minggu pagi (18/5) menyebabkan banjir di sejumlah wilayah langganan seperti Batuaji, Sagulung, hingga Marina. Genangan air tidak hanya melumpuhkan arus lalu lintas, tapi juga menerjang rumah-rumah warga.

Wilayah Marina Raya dan jalan menuju Pelabuhan Sagulung menjadi titik banjir terparah. Air merendam badan jalan hingga masuk ke dalam rumah warga. Warga pun panik menyelamatkan barang berharga dan perabotan.

BACA JUGA:  Longsor Terjadi di Batam! Tembok Penahan Tanah Ruko Bengkong Hampir Roboh ke Jalan

“Tiap hujan langsung naik air. Ini sangat merepotkan. Dari jalan sampai ke perumahan,” keluh Fauzi, warga Marina Raya.

Di sekitar jalan menuju Pelabuhan Sagulung, banjir menutupi lubang-lubang jalan yang sudah rusak. Kondisi ini membahayakan pengendara, terutama sepeda motor. Sejumlah kendaraan mogok dan terjebak, bahkan satu truk harus ditarik dari dalam genangan.

“Saya hampir jatuh karena tidak lihat ada lubang di tengah banjir,” ujar Riki, pengendara yang melintas.

BACA JUGA:  Kejaksaan Agung Amankan Buronan Korupsi Khuslaini di Batam

Di kawasan Perumahan Marina Raya, banjir disebabkan oleh drainase yang tak berfungsi maksimal. Hujan deras membuat saluran air meluap ke jalan dan permukiman. Fauzi menyebut proyek pematangan lahan memperparah situasi.

“Drainasenya memang sudah lama bermasalah. Banyak yang tersumbat sampah dan tanah. Sekarang banyak proyek di sepanjang jalur air,” ujarnya.

“Kalau jalur ke arah Marina City itu tersumbat, pasti banjir. Pemerintah harus segera turun tangan.”

BACA JUGA:  Diduga Mencuri, Pemulung Ini Terancam Masuk Bui

Tanggapan Bina Marga Batam

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam, Suhar, mengatakan persoalan banjir di Batam harus ditangani menyeluruh dari hulu hingga hilir.

“Proyek pematangan lahan atau reklamasi harus benar-benar memperhatikan dampak lingkungan, terutama risiko banjir,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dan pengawasan ketat terhadap proyek pengembangan lahan agar aliran air tidak terganggu.

Editor: dr