BATAM – Insiden meledaknya sebuah ponsel di Batam telah menewaskan Bastian, seorang pria berusia 23 tahun, yang mengalami luka bakar parah akibat ledakan tersebut. Peristiwa tragis ini terjadi di kamarnya pada Jumat, 11 Oktober 2024, dan Bastian sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Awal Bros, Batam Kota, sebelum akhirnya meninggal dunia.
Menanggapi insiden tersebut, Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute, Heru Sutadi, mengingatkan masyarakat akan bahaya yang terkait dengan penggunaan baterai ponsel, terutama saat pengisian daya.
Ia menekankan bahwa potensi ledakan atau kebakaran dapat terjadi jika terdapat masalah pada baterai atau proses pengisian.
Baca juga: Tragis! Ponsel Meledak Saat Dicharge, Pemuda Batam Alami Luka Bakar 90 Persen
“Ponsel mengandung baterai, yang dapat menjadi berbahaya jika tidak digunakan dengan hati-hati. Ledakan atau kebakaran bisa terjadi, terutama saat diisi daya,” ujar Heru seperti dikutip tempo, Kamis (17/10/2024).
Heru mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat menyebabkan ponsel terbakar. Diantaranya penggunaan baterai yang tidak sesuai standar. Sistem ponsel yang gagal menghentikan pengisian setelah baterai penuh, atau baterai yang terlalu panas.
Ia menyarankan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan ponsel, terutama saat mengisi daya.
“Hindari mengisi daya ponsel saat tidur dan jangan letakkan di atas tempat tidur. Perhatikan batas waktu pengisian dan cabut kabel setelah baterai terisi penuh,” tegasnya.
Selain itu, Heru juga mengingatkan agar ponsel tidak diletakkan di tempat yang terpapar panas langsung. Seperti jok motor di bawah sinar matahari. Dia juga menyarankan untuk tidak membeli baterai yang tidak asli untuk menghindari risiko kebakaran.
Editor: denni risman