Ekonomi

Beras ‘Padang’ di Batam Ternyata Impor Ilegal? Ini Jejaknya dari Thailand hingga Pelabuhan Gelap!

Telegrapnews.com, Batam — Pernyataan yang menyebut bahwa seluruh beras yang beredar di Kota Batam berasal dari dalam negeri, kini dipertanyakan. Pasalnya, temuan dari sumber terpercaya Telegrapnews justru mengarah pada dugaan kuat adanya perdagangan beras impor ilegal yang telah merambah pasar lokal, khususnya jenis beras pera atau dikenal juga sebagai beras Padang.

Di pasaran Kota Batam, terdapat dua jenis beras yang umum dijual: beras pulen dan beras pera. Untuk beras pulen, sumber menyebutkan mayoritas dipasok dari sentra produksi dalam negeri seperti Subang dan Karawang, Jawa Barat.

Namun, berbeda halnya dengan beras pera. Seorang pedagang yang diwawancarai menyebut secara tegas bahwa beras Padang ini bukan produksi lokal, melainkan beras impor dari negara-negara seperti Thailand, Vietnam, dan Myanmar.

“Saya pastikan beras Padang itu masuk secara impor. Bukan didatangkan dari dalam negeri,” tegas sang sumber.

Lebih lanjut, sumber tersebut menyebutkan bahwa biaya produksi dan harga jual di Sumatera Barat—yang merupakan daerah penghasil beras pera jenis Anak Daro atau IR 42—tidak masuk akal bila dibandingkan dengan harga jual beras pera premium di Batam.

Di Sumbar, harga di penggilingan (heller) mencapai Rp14.000/kg, sama dengan harga jual di Batam.

“Kalau benar dari Sumbar, mana mungkin harganya bisa sama? Biaya distribusi tidak mungkin gratis,” ujarnya.

Jejak Impor Ilegal Beras Pera

Informasi lain yang diperoleh Telegrapnews mengungkap bahwa harga beras di Thailand hanya berkisar Rp4.500–5.000/kg, bahkan lebih murah di Vietnam dan Myanmar. Semua jenis ini merupakan beras pera, dan diduga kuat masuk ke Batam secara ilegal.

Modusnya? Beras-beras ini diselundupkan dari Batu Pahat (Malaysia), Johor Bahru, dan Singapura, masuk melalui jalur-jalur tidak resmi seperti Pelabuhan Batu Ampar, Sekupang, dan Sagulung.

“Pemainnya banyak dan mereka ini orang-orang kuat,” ungkap sumber lainnya.

Setibanya di Batam, karung-karung beras impor ini diganti dengan karung lokal berlabel merek premium. Tak hanya dipasarkan di Batam dan wilayah Kepri, beras-beras ilegal ini juga disalurkan ke Jambi via Kuala Tungkal dan Riau via kapal RoRo.

Baca: Batam Terkepung Mafia Pangan: Di Balik Oplosan Beras, Ada Rente, Kartel, dan “Dispensasi Ilegal”

Siapa yang bermain di balik ini semua?

Meski nama-nama belum terungkap, sumber menyebut para pemain memiliki kekuatan dan pengaruh besar, termasuk dalam kalangan aparat, sehingga jalur distribusi ilegal ini terus berjalan mulus.

Penulis: lcm

Share

Recent Posts

  • Batam

Pekerjaan Galangan Kapal Berduka ,Buntut Ledakan Kapal MT Federal II PT ASL Memakan Korban Jiwa

TelegrapNews.com, Batam – Kapal tanker MT Federal II yang tengah menjalani perbaikan di galangan kapal…

2 jam ago
  • Batam

Pembohongan Publik Alasan Dasar LSM-Ormas Peduli Kepri Desak Pencopotan Deputi Pelayan Umum BP Batam

Telegrapnews.com,Batam - Deputi Pelayanan Umum Badan Pengusahaan Batam Ariastuty Sirait, dituding melakukan pembohongan publik terkait…

21 jam ago
  • Batam

Kejati Kepri Menerima Pengembalian $272.497 dari Dirut PT BDP dalam Perkara Korupsi PNBP

TelegrapNews.com, Tanjungpinang - Kejaksaan Tinggi Kepualaun Riau melalui Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus menerima pengembalian…

23 jam ago
  • Batam

HNSI Batam dan Pertamina Sepakat Wujudkan Distribusi Energi Tepat Sasaran bagi Nelayan

TelegrapNews.com, Batam – Upaya memperkuat sinergi antara organisasi nelayan dan pengelolaan energi nasional dilakukan oleh…

1 hari ago
  • Batam

Kementerian LH Versus Dinas LH Batam Soal Bahan Baku Limbah Elektronik dan Elektrik PT Esun Internasional Utama Indonesia

TelegrapNews.com, Batam - Polemik impor limbah elektronik dan elektrik yang menjadi bahan baku PT Esun…

1 hari ago
  • Batam

5 Tabung Gas Warung Bude di Nagoya Kota Batam Digondol Maling, Aksi Terekam CCTV

TelegrapNews.com, Batam – Aksi pencurian terjadi di kawasan Nagoya Garden 2, Jalan Teuku Umar No.1,…

2 hari ago