
Telegrapnews.com, Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam menegaskan bahwa Program Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pulau Rempang dan menjadi motor perekonomian nasional.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, dalam konferensi pers di Batam, Senin (23/12).
Menurut Ariastuty, PSN ini merupakan pekerjaan besar BP Batam yang tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7/2023. Program ini diproyeksikan menciptakan 30 ribu lapangan kerja dan menarik investasi sebesar Rp 175 triliun.
“Hadirnya PSN ini diharapkan dapat mengembangkan Pulau Rempang, yang sejak 1992 belum berkembang seperti yang diharapkan, menjadi wilayah investasi yang signifikan bagi Batam dan perekonomian nasional,” ujar Ariastuty.
Ia juga menyebutkan bahwa BP Batam telah mengambil langkah-langkah strategis, seperti perubahan status tanah menjadi HPL BP Batam, relokasi warga terdampak dengan fasilitas yang lebih baik, dan penyediaan infrastruktur pendukung.
Relokasi dan Pemenuhan Hak Warga Terdampak
BP Batam menyatakan komitmennya terhadap pemenuhan hak warga terdampak. Hingga Desember 2024, sebanyak 42 Kepala Keluarga (KK) telah direlokasi ke rumah permanen di Tanjung Banun dengan tipe rumah 45 dan luas tanah 500 m².
Ratusan KK lainnya yang bersedia direlokasi saat ini berada di hunian sementara dengan fasilitas biaya hidup Rp 1,2 juta per orang dan biaya sewa rumah sebesar Rp 1,2 juta per bulan.
“Penyiapan rumah baru dan kompensasi ini adalah bentuk keberpihakan pemerintah kepada masyarakat terdampak,” tambah Ariastuty.
Selain itu, BP Batam menjamin bahwa warga yang telah direlokasi akan segera menerima sertifikat hak milik (SHM) untuk rumah baru mereka di Tanjung Banun.
Ada Pihak ke Tiga Bermain?
Ariastuty juga mengungkapkan dugaan adanya pihak-pihak tertentu yang ingin menggagalkan program ini. Namun, ia tetap optimis bahwa PSN Rempang Eco-City akan menjadi mesin ekonomi baru Indonesia, dengan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
“PSN ini tidak hanya untuk Batam, tetapi juga untuk masa depan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.
Editor: dr