Gubernur Ansar Ahmad menanggapi kenaikan tarif listrik di batam (ist)
Telegrapnews.com, Batam – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, angkat suara soal kenaikan tarif listrik PLN Batam yang belakangan ini menjadi sorotan publik. Menurut Ansar, kenaikan tersebut disebabkan oleh melonjaknya harga gas, bahan bakar utama pembangkit listrik di Batam, sehingga sulit untuk dihindari.
“Memang kenaikan listrik itu mungkin sesuatu yang tidak bisa dihindari ya,” ujar Ansar saat ditemui, Selasa (9/7/2025).
Selama ini, pembangkit listrik di Batam mengandalkan pasokan gas pipa dari Grisik, Sumatera Selatan. Namun, berkurangnya produksi membuat pasokan gas harus dialihkan ke LNG (Liquefied Natural Gas) yang didatangkan melalui kapal dari Lampung.
“Konversi ke gas alam cair ini menyebabkan biaya operasional lebih mahal karena harga LNG jauh lebih tinggi,” jelasnya.
Ansar memaparkan, saat ini komposisi bahan bakar berubah drastis menjadi 70 persen LNG dan 30 persen gas pipa. Kondisi ini tentu berdampak langsung pada biaya listrik yang harus dibayar konsumen.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov Kepri sedang mendorong proyek metering gas di Pulau Pemping agar dapat tersambung ke Belakang Padang, Batam.
Ansar juga berharap adanya kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dari kontrak gas Natuna yang selama ini dikirim ke Singapura agar bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri.
“Keperluan listrik Batam diperkirakan akan melonjak sampai 2-4 gigawatt pada 2027, terutama dengan kehadiran data center. Kita harus kompetitif dengan Johor, jangan sampai harga listrik mahal dan kalah saing,” tegasnya.
Ansar menambahkan bahwa persoalan kenaikan tarif ini sudah pernah dibahas dengan Komisi XII DPR RI. Meski kenaikan tidak bisa dihindari, dia berharap agar tidak terlalu signifikan karena perbedaan harga gas pipa dan LNG memang cukup besar.
“Harga gas pipa dulu sekitar 7 dolar AS, sekarang naik jadi 13-15 dolar AS per MMBTU, ini harus jadi perhatian bersama,” katanya.
Menanggapi soal koordinasi antara Pemkot Batam dengan Pemprov Kepri terkait kenaikan tarif listrik, Gubernur Ansar menyebut hingga kini belum ada laporan resmi.
Dia menilai PLN Batam sebagai entitas usaha perlu membuka ruang diskusi dengan Pemerintah Kota dan BP Batam untuk mencari solusi terbaik.
“Kan itu PLN Batam, mungkin mereka bisa diskusi langsung dengan Pemko maupun BP Batam,” pungkasnya.
Editor: dr
Telegrapnews.com, Batam – Kabar gembira datang bagi pelaku industri dan ekspor di Batam! Amerika Serikat…
Telegrapnews.com, Batam – Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan…
Telegrapnews.com, Jakarta – Timnas U-23 Indonesia kembali menunjukkan tajinya di ajang Piala AFF U-23 2025.…
Jakarta – Sindikat judi online internasional yang dikendalikan dari Tiongkok dan Kamboja terbongkar! Direktorat Tindak…
Telegrapnews.com, Batam – Pemandangan mengejutkan terjadi di kawasan Jodoh, Kota Batam, Kamis (17/07/2025), saat satu…
Telegrapnews.com, Batam — Keputusan Komisi VI DPR RI untuk “menunggu putusan inkracht” dalam kasus sengketa…