Kawasan Baloi Indah nyaris tenggelam, saat DAS Baloi sudah meluap (ist)
Telegrapnews.com, Batam – Hujan deras yang mengguyur kawasan Baloi Indah, Minggu (20/4/2025), nyaris memicu banjir besar hanya dalam waktu kurang dari satu jam. Warga sekitar, terutama yang tinggal di Perumahan Kezia dan Cluster Manggo, terkejut karena air meluap dengan cepat dan mencapai ketinggian timbunan yang mengurung alur Daerah Aliran Sungai (DAS) Baloi.
DAS Baloi yang sebelumnya memiliki lebar sekitar 25 meter kini hanya tersisa sekitar 5 meter. Penyempitan ini diduga akibat aktivitas penimbunan yang dilakukan dengan alasan pembangunan jalan inspeksi, yang belakangan diketahui berkaitan dengan proyek apartemen di kawasan tersebut.
Ketua RT05/RW06 Perumahan Kezia, Ade, mengungkapkan bahwa beberapa rumah warga di Kezia sudah terdampak banjir meski hujan belum berlangsung satu jam. “Banjir rumah warga di Kezia, tak sampai hujan deras satu jam,” ujarnya.
Selain itu, warga Cluster Manggo yang terletak tepat di depan proyek jalan samping Apartemen Baloi juga merasa resah. Mereka khawatir dengan dampak pembangunan yang diduga mempengaruhi fungsi sungai.
Penyidik Polda Kepri kini tengah menyelidiki kasus ini, setelah Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, melakukan inspeksi mendadak dan memerintahkan pengerukan kembali sungai. Namun, hingga kini pengerukan belum dilakukan karena masih dalam penyidikan.
“Warga bertanya ke saya kapan DAS itu dikeruk atau dinormalisasi. Saya hanya bisa minta mereka sabar karena kasusnya sedang ditangani Polda,” jelas Ade.
Selain penimbunan, warga juga resah dengan rencana BP Batam untuk membuat taman di area yang dulunya merupakan DAS aktif. Mereka berharap agar DAS dikembalikan fungsinya sebagai alur air, bukan dialihkan menjadi ruang terbuka hijau.
“Ini bisa bahaya kalau dibiarkan. Warga cuma ingin DAS kembali seperti dulu,” tegas Ade.
Penggiat media sosial dan lingkungan, Yusril Koto, pun turut menyuarakan kekhawatirannya. Ia menilai penimbunan DAS sebagai bentuk “komersialisasi lingkungan” yang merugikan masyarakat.
Dalam unggahan yang viral di media sosial, Yusril menyebut proyek tersebut sebagai “tipu-tipu” yang menguntungkan pihak-pihak tertentu, sementara mengabaikan dampak lingkungan.
Editor: dr
Telegrapnews.com, Batam - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengesahkan keputusan Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia…
Telegrapnews.com, Vatikan – Dunia berduka atas wafatnya Paus Fransiskus pada Senin pagi (21/4/2025) waktu setempat,…
Telegrapnews.com, Batam – Peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Dikreg 34 Gelombang…
Telegrapnews.com, Batam - Seorang warga Batam, Lili (58), mengaku mengalami trauma setelah diperlakukan tidak menyenangkan…
Telegrapnews.com, Batam - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Barelang berhasil meringkus pelaku aksi pecah kaca…
Telegrapnews.com, Batam - Kericuhan yang terjadi dalam rekrutmen massal di kawasan Horizon Industrial Park, Sagulung,…