Internasional

Israel dan Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza dan Pembebasan Sandera, Berlaku Mulai Minggu

Telegrapnews.com, Gaza – Israel dan Hamas akhirnya menyepakati perjanjian gencatan senjata di Gaza serta pembebasan sandera. Hal itu diumumkan mediator Qatar dan Amerika Serikat pada Rabu (15/1/2025).

Perjanjian tersebut akan mulai berlaku pada Minggu, selama mendapat persetujuan dari kabinet Israel.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani, menyatakan bahwa kesepakatan tersebut akan mencakup penghentian permusuhan, pembukaan jalur bantuan kemanusiaan ke Gaza, serta pemulangan sandera kepada keluarga mereka.

Dilansir BBC, Kamis (16/1/2025), Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menegaskan bahwa ini adalah langkah untuk menghentikan pertumpahan darah dan membawa bantuan yang sangat dibutuhkan bagi warga sipil Palestina.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengucapkan terima kasih kepada Biden atas dukungannya meski menambahkan bahwa rincian akhir perjanjian masih dalam tahap penyelesaian.

Di pihak Hamas, Khalil al-Hayya menyebut kesepakatan ini sebagai buah dari ketahanan rakyat Palestina.

Serangan Israel ke Gaza Belum Berhenti

Namun demikian, kekerasan di lapangan belum sepenuhnya mereda. Serangan udara Israel dilaporkan menewaskan lebih dari 20 orang di Gaza, termasuk 12 penghuni sebuah gedung di Sheikh Radwan.

Sejak perang dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 46.700 orang di Gaza telah tewas, menurut data dari Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas. Mayoritas penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta telah mengungsi, menghadapi krisis pangan, bahan bakar, dan obat-obatan.

Kesepakatan ini juga mencakup pertukaran 33 sandera, termasuk wanita dan anak-anak, dengan tahanan Palestina di penjara Israel.

Pasukan Israel akan mundur dari daerah padat penduduk di Gaza, membuka jalan bagi kembalinya warga yang mengungsi ke rumah mereka.

Perjanjian tahap kedua dan ketiga, yang mencakup pembebasan sisa sandera dan rekonstruksi Gaza, masih akan dirundingkan.

Sheikh Mohammed menekankan pentingnya komitmen semua pihak dalam melaksanakan kesepakatan tersebut, dengan pengawasan dari Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir.

Presiden Biden mengingatkan bahwa ini adalah saat untuk membangun perdamaian, sementara Presiden Israel Isaac Herzog menyebut perjanjian ini sebagai langkah sulit namun benar.

Perdebatan di kabinet Israel diperkirakan akan berlangsung sengit sebelum persetujuan resmi diumumkan.

Sumber: bbc
Editor: dr

Share

Recent Posts

  • Batam

Kunjungi Batam, Wapres Gibran Panen Lobster dan Tinjau Program MBG

TelegrapNews.com, Batam - Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, menyambut kedatangan Wakil Presiden Republik…

20 jam ago
  • Batam

Dumping Ilegal di Pulau Cicir, Ekosistem Terumbu Karang dan Daerah Tangkap Nelayan Terancam Rusak, Ulah Siapa?

TelegrapNews.com, Batam – Pulau Cicir yang masuk kategori pulau-pulau terluar serta merupakan daerah tangkapan ikan…

21 jam ago
  • Ekonomi

HARRIS Barelang Batam Hadirkan Promo Weekend Bliss, Weekday Escape dan Barelang Night Market

Telegrapnews.com, Batam – Bayangkan sebuah akhir pekan di tepi laut, di mana suara ombak menjadi…

3 hari ago
  • Batam

Kapolda Kepri Hadiri Doa Bersama Dan Nyala Lilin Untuk Dua Driver Ojol yang Gugur

TelegrapNews.com, Batam – Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin, S.I.K., M.H., menghadiri kegiatan Doa Bersama…

6 hari ago
  • IT

Telkom Resmikan AI Center of Excellence di BATIC 2025, Siap Percepat Transformasi Digital Indonesia!

Telegrapnews, Bali – Momentum Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 10th Edition 2025 di Bali…

2 minggu ago
  • Featured

Satpolairud Barelang Turun ke Pesisir Batam, Cegah Bunuh Diri dengan Edukasi Kesehatan Mental!

Telegrapnews, Batam – Upaya pencegahan bunuh diri kini menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Satuan Polisi…

2 minggu ago