Gaya Hidup

Jejak Berdarah di First Club Batam: Wanita Vietnam Jadi Buronan Utama, Dua Rekannya Ditahan

Telegrapnews.com, Batam – Kegemerlapan malam di First Club Batam berubah menjadi mimpi buruk. Sorotan lampu disko berganti dengan sorotan hukum, ketika sebuah aksi brutal terekam kamera pengawas: seorang DJ wanita dianiaya secara keji oleh tiga perempuan, dua di antaranya kini mendekam di balik jeruji. Namun satu pelaku utama, wanita asal Vietnam yang disebut MS, masih melenggang bebas—dan kini diburu sebagai otak pengeroyokan.

Iptu Noval Adimas Ardianto, Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja, tak menampik bahwa perburuan terhadap MS masih berlangsung. Wanita yang kini berstatus buronan itu diduga telah kabur dari Batam, menghilang dalam senyap usai insiden berdarah yang terjadi di dalam ruang hiburan malam tersebut.

“Masih lidik, masih kami cari,” tegas Noval, Jumat (13/6/2025), dengan nada tegas yang menandakan keseriusan polisi memburu pelaku.

Dari Salah Paham Jadi Amukan Fisik

Akar kekerasan ini ternyata bermula dari hal sepele: kesalahpahaman antara MS dan Stevanie (24), DJ asal Indonesia yang tengah bertugas di First Club malam itu. Namun pertikaian lisan itu menjelma menjadi aksi biadab, ketika dua rekan MS—yang juga berasal dari Vietnam—mulai melayangkan pukulan, menjambak rambut, dan memiting leher korban.

Semua kekerasan ini terekam jelas dalam CCTV, menjadi saksi bisu dari aksi kekerasan yang mencoreng wajah industri hiburan malam di Batam.

Dua pelaku—Le Thi Huynh Trang (24) dan Nguyen Thi Thu Thao (24)—sudah ditahan di Mapolsek Lubuk Baja. Namun yang menjadi perhatian besar adalah keberadaan MS, sang dalang utama yang hingga kini belum tertangkap.

Tidak Ada Ampun bagi Pelaku

Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Debby Tri Andrestian, menegaskan bahwa proses hukum tetap berjalan penuh, tanpa ada intervensi atau perlakuan istimewa terhadap pelaku yang berstatus warga negara asing.

“Belum ada laporan pencabutan. Kedua pelaku masih ditahan,” tegas Debby.

Bahkan, Debby menggarisbawahi bahwa lokasi kejadian di wilayah hukum Indonesia membuat siapa pun yang melanggar, termasuk WNA, akan diproses sesuai hukum yang berlaku di negeri ini.

“Jangankan di Batam, di kapal berbendera Indonesia pun tetap berlaku hukum kita,” katanya, menutup dengan nada penuh keyakinan.

Penulis : Wawan septian

Share

Recent Posts

  • News Update

Kombes Pol Anggoro Wicaksono Jabat Kapolresta Barelang

TelegrapNews.com, Batam – Kombes Pol Anggoro Wicaksono menjabat sebagai Kapolresta Barelang setelah menjalani serah terima…

9 jam ago
  • Batam

Rotasi Pejabat Polda Kepri, Kapolresta Barelang hingga Kabidhumas Berganti

TelegrapNews.com, Batam - Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali melakukan rotasi dan mutasi jabatan di lingkungan…

1 minggu ago
  • Batam

Perintah KLH, PT Esun Batam Wajib Re-ekspor 48 Kontainer

TelegrapNews.com, Batam – Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) secara resmi memerintahkan pimpinan PT…

1 minggu ago
  • Hukum Kriminal

Akhirnya Importir Pakaian Bekas Ilegal Ditangkap,  Modal Capai Rp 669 Miliar

TelegrapNews.com, Denpasar – Dua importir pakaian bekas ilegal bernama Samsul Bahri dan Zulkifli Tanjung resmi…

2 minggu ago
  • News Update

Tuduhan Limbah, dan Nasib Ribuan Pekerja

TelegrapNews.com, Batam – Ratusan kontainer berisi barang elektronik dalam keadaan tidak baru yang tertahan di…

3 minggu ago
  • Batam

Kapolda Kepri Apresiasi Gerak Cepat Polsek Batu Ampar Tangani Kasus Penganiayaan Maut

TelegrapNews.com, Batam – Penanganan kasus penganiayaan berat yang menewaskan DPA mendapat perhatian serius dari Polda…

4 minggu ago