Kapal WNI Ditembak APMM, 1 Orang Tewas 4 Terluka: Kemlu dan P2MI Desak Penyelidikan

Kapal WNI Ditembak APMM, 1 Orang Tewas 4 Terluka: Kemlu dan P2MI Desak Penyelidikan
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, mengecam keras insiden ini (ist)

Telegrapnews.com, Batam – Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) melaporkan insiden penembakan yang melibatkan kapal yang diduga membawa Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusaha meninggalkan Malaysia secara ilegal. Penembakan dilakukan oleh Angkatan Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) setelah kapal tersebut menabrak kapal patroli APMM dan diduga menyerang aparat.

Menurut Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, kejadian tersebut terjadi dalam situasi gelap yang menyulitkan petugas APMM dalam mengidentifikasi dengan jelas.

BACA JUGA:  Pemerintah Ubah Sistem Kelas BPJS Kesehatan, KRIS Gantikan Kelas 1, 2, dan 3 pada 2025

“APMM sedang melakukan patroli, lalu ditabrak oleh kapal ilegal yang kemudian menyerang aparat APMM,” ujar Judha.

Kapal yang ditembak kemudian melarikan diri. Ditemukan keesokan harinya di Pantai Banting, Selangor, dengan bekas tembakan.

Ditemukan satu jenazah dan satu orang dalam kondisi kritis di dalam kapal. Sementara tiga korban lainnya melaporkan diri ke rumah sakit dengan luka tembak.

BACA JUGA:  Presiden Prabowo Resmi Luncurkan E-Katalog 6.0: Era Baru Transparansi Pengadaan Pemerintah

Mengutip CNA, Judha Nugraha menegaskan bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur telah meminta akses kekonsuleran untuk membantu para korban dan mengurus jenazah.

Kemlu juga berencana mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong penyelidikan lebih lanjut terhadap insiden ini, termasuk mengevaluasi kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan oleh APMM.

BACA JUGA:  Fakta atau Hoaks? Klaim Nama Jokowi Dihapus dari Situs OCCRP untuk Tokoh Kejahatan dan Korupsi 2024

Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, mengecam keras insiden ini dan menyatakan penyesalan atas tindakan kekerasan yang menyebabkan satu WNI tewas dan empat lainnya luka-luka. Saat ini, korban yang tewas diketahui dari Provinsi Riau.

Kemlu dan KBRI akan terus memantau perkembangan kasus ini dan mendorong penyelidikan lebih lanjut dari pihak otoritas Malaysia.

Editor: dr