
Telegrapnews.com, Batam – Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) melaporkan insiden penembakan yang melibatkan kapal yang diduga membawa Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusaha meninggalkan Malaysia secara ilegal. Penembakan dilakukan oleh Angkatan Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) setelah kapal tersebut menabrak kapal patroli APMM dan diduga menyerang aparat.
Menurut Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, kejadian tersebut terjadi dalam situasi gelap yang menyulitkan petugas APMM dalam mengidentifikasi dengan jelas.
“APMM sedang melakukan patroli, lalu ditabrak oleh kapal ilegal yang kemudian menyerang aparat APMM,” ujar Judha.
Kapal yang ditembak kemudian melarikan diri. Ditemukan keesokan harinya di Pantai Banting, Selangor, dengan bekas tembakan.
Ditemukan satu jenazah dan satu orang dalam kondisi kritis di dalam kapal. Sementara tiga korban lainnya melaporkan diri ke rumah sakit dengan luka tembak.
Mengutip CNA, Judha Nugraha menegaskan bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur telah meminta akses kekonsuleran untuk membantu para korban dan mengurus jenazah.
Kemlu juga berencana mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong penyelidikan lebih lanjut terhadap insiden ini, termasuk mengevaluasi kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan oleh APMM.
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, mengecam keras insiden ini dan menyatakan penyesalan atas tindakan kekerasan yang menyebabkan satu WNI tewas dan empat lainnya luka-luka. Saat ini, korban yang tewas diketahui dari Provinsi Riau.
Kemlu dan KBRI akan terus memantau perkembangan kasus ini dan mendorong penyelidikan lebih lanjut dari pihak otoritas Malaysia.
Editor: dr