Komisi III DPRD Kepri Minta Akses Jalan ke Pelabuhan ‘Pelni’ Bintang 99 Diperbaiki

Pelabuhan Bintang 99 Batam Siap Menyambut KM Kelud: Proses Pemindahan Dermaga Pelni Menuju Tahap Akhir
KM Kelud nanti bakal merapat di Pelabuhan Bintang 99 Batam (ilustrasi)

Telegrapnews.com, Batam – Komisi III DPRD Provinsi Kepri meminta pemerintah untuk segera mungkin memperbaiki akses jalan ke Pelabuhan Bintang 99 yang sejak Desember 2024 lalu telah resmi dijadikan sebagai pelabuhan tambat kapal penumpang PT Pelni (Persero).

Kondisi yang ada saat ini dinilai sangat tidak tepat menggambarkan Batam sebagai kota industri yang terus berkembang. 

“Akses jalan ini salah satu infrastruktur yang  harus diperbaiki. Tadi saat kita tanya ke BP Batam, katanya di 2025 ini sudah dianggarkan. Kita minta agar segera direalisasikan,” kata anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepri, dr H. Jusrizal, kepada Telegrapnews, Jumat (3/12/2025) siang.

Jumat pagi (3/12/2024), sejumlah anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepri melakukan inspeksi ke Pelabuhan Bintang 99 berkaitan dengan momen arus balik libur Natal dan Tahun Baru 2025. Lembaga legislatif itu ingin memastikan agar publik dalam ini khususnya para  penumpang  benar-benar terlayani dengan baik di Pelabuhan tersebut. 

“Kita  apresiasi Pelabuhan Bintang 99  yang notabene dikelola oleh perusahaan swasta berkenan menjadi tempat sandar kapal penumpang Pelni ini. Memang, secara umum kita lihat pelayanan sudah lebih bagus terutama dibandingkan ketika masih di pelabuhan lama,” ujar politisi berlatar belakang dokter dan pengusaha medis ini. 

BACA JUGA:  Pilkada Batam: Nuryanto Janji Perbaiki Pengelolaan Sampah Batam dengan Teknologi Modern Jika Terpilih

Akses Jalan Berdebu

Namun demikian, akses jalan raya menuju Pelabuhan Bintang 99 itu boleh dikatakan masih memprihatinkan. Sepanjang jalan berdebu dan belum teraspal dengan baik sehingga sangat mengganggu kenyamanan saat menuju pelabuhan itu. 

“Ini sangat jauh dari yang diharapkan untuk ukuran kota Batam,” tegasnya. 

Disamping terkait akses jalan raya menuju pelabuhan tersebut, hal lain seperti fasilitas infrastruktur penumpang saat akan masuk menuju kapal dan atau saat keluar dari kapal juga perlu diperbaiki. Seperti halnya di Pelabuhan Tanjung Periok, Jakarta atau Pelabuhan Belawan, Medan untuk layanan penumpang Pelni telah sersedia tangga belalai atau garbarata yang memudahkan penumpang saat masuk atau turun kapal. 

Karena itu semua stakeholder terkait seperti BP Batam, Pelni, Pengelola Pelabuhan dan lainnya diminta dapat  terus berkolaborasi meningkatkan fasilitas pelayanan penumpang kapal ini baik infrastruktur maupun suprastruktur. 

“Pelayanan di Pelabuhan harus terus ditingkatkan. Ini sangat penting agar lebih pelayanan lebih manusiawi lagi,”tambahnya. 

Direktur Pelabuhan BP Batam, Dendy Gustinandar belum dapat dihubungi perihal konfirmasi peningkatan pelayanan Pelabuhan ini. 

BACA JUGA:  AHLI Batam Kadukan Hardi S.Hood ke Bawaslu Batam Terkait Pernyataan Tidak Sopan Saat Deklarasi Pilkada Damai

Demikian juga Direktur Humas BP Batam, Ariastusi Sirait dan staff Humas BP Batam, Sazani belum merespon saat dihubungi Telegrapnews.com siang tadi. 

Pindah Pelabuhan

Seperti diketahui,  Kapal Penumpang Pelni KM Kelud resmi bersandar pertama kali di Terminal Bintang Sembilan Sembilan Persada, sejak mulai  Minggu (8/12/2024) lalu, setelah tempat sandar resmi dialihkan  dari Pelabuhan Peti Kemas, Batu Ampar. 

Pemindahan pelabuhan ini ditetapkan setelah Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam mengeluarkan instruksi kepada PT. Pelni (Persero) Cabang Batam untuk penyandaran KM Kelud setelah Uji Coba Sandar/Lepas, Olah/Gerak, dan Simulasi Embarkasi/Debarkasi berhasil dilakukan secara aman dan tanpa hambatan apapun.

Selain bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan maksimal kepada masyarakat, khususnya kepada para penumpang, pemindahan ini dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah calon penumpang menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Untuk momen Natal dan Tahun Baru 2025, diinformasikan Pelni menyiapkan 3 (tiga) kapal dalam satu minggu, yang akan beroperasi melayani rute Jakarta, Batam, dan Belawan. 

Kala itu, sebagai pengelola pelabuhan, PT. Bintang Sembilan Sembilan Persada juga dinilai berhasil menyiapkan fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan lepas-sandar di dermaga, berikut dengan infrastruktur fisik di ruang tunggu pelabuhan sesuai standard yang ditentukan.

BACA JUGA:  Muhammad Rudi Apresiasi Tokoh Pendeta dengan Insentif Rp3 Juta, Ajak Terus Dukung Pembangunan Batam

Perubahan tempat sandar itu sendiri disambut dengan antusias oleh para penumpang yang mengaku dapat melakukan mobilisasi lebih nyaman dengan fasilitas yang ada di Pelabuhan Bintang 99 dibanding dengan pelabuhan tempat sandar Pelni sebelumnya. 

“Pelabuhannya lebih baik di sini dibanding yang sebelumnya. Ruang tunggu lebih luas  dan teratur,” ujar Suganda, salah seorang penumpang selaku Penumpang KM Kelud, kala itu, kepada Telegrapnews di lokasi. 

Meski demikian, sebagaimana temuan Komisi III DPRD Provinsi Kepri ini, stakeholder terkait masih banyak yang harus dikembangkan untuk meningkatkan fasilitas yang ada. Hal itu juga diakui Kepala BP Batam, Haji Muhammad Rudi, saat meresmikan pembukaan layanan Pelabuhan Bintang 99 untuk Kapal Pelni itu. 

“Pelabuhan ini belum selesai. Sarana dan prasarana masih harus ditingkatkan dan direnovasi. Termasuk jalur jalan dan layanan taksi,” ujar Rudi di depan para stakeholder khususnya Forum Komunikasi Pemimpin Daerah (Forminda) Kota Batam, yang hadir di acara pembukaan saat itu. 

Penulis : LCM

Editor  : MS