Agresi Israel di Gaza Palestina membuat banyak tentaranya yang depresi dan bunuh diri (ilustrasi)
Telegrapnews.com, Tel Aviv – Tragedi diam-diam sedang menyelimuti militer Israel. Setidaknya 42 tentara dilaporkan bunuh diri setelah ikut serta dalam agresi brutal di Jalur Gaza. Laporan media lokal bahkan menyebut jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, dengan banyak kasus yang disembunyikan dari publik.
Surat kabar terkemuka Israel, Haaretz, melaporkan bahwa 35 tentara bunuh diri antara Oktober 2023 hingga akhir 2024, sementara 7 kasus lainnya terjadi sejak awal 2025. Lonjakan ini disebut sebagai krisis moral dan psikologis terbesar di tubuh militer Israel dalam dekade terakhir.
Namun, ironisnya, militer Israel bungkam. Mereka disebut menolak mengumumkan jumlah pasti tentara yang mengakhiri hidupnya. Bahkan, beberapa sumber menyebutkan bahwa para korban dikubur secara diam-diam tanpa penghormatan militer, seakan ingin menghapus jejak krisis ini.
Yang lebih mengejutkan lagi, Haaretz mengungkap bahwa ribuan tentara dengan gangguan mental tetap dipaksa masuk dinas cadangan demi menutup kekurangan pasukan. Beberapa di antaranya bahkan sedang menjalani perawatan psikologis aktif saat dikirim kembali ke Gaza.
“Kami bertempur dengan apa pun yang tersedia,” ujar seorang komandan militer Israel kepada Haaretz, mengisyaratkan putus asa dan kebingungan di jajaran petinggi militer.
Diperkirakan lebih dari 9.000 tentara menerima perawatan kesehatan mental sejak pecahnya perang. Namun, sebagian dari mereka tetap dikerahkan ke medan tempur, memicu kemerosotan kondisi psikologis yang berujung tragis.
Sumber dari Kementerian Pertahanan Israel yang dikutip oleh Yedioth Ahronoth menyebutkan bahwa 43 persen dari korban luka yang dirawat menderita PTSD. Bahkan, diperkirakan jumlah penderita gangguan ini akan tembus 100.000 orang pada tahun 2030.
Sekitar 15 persen pejuang reguler dinyatakan tak bisa kembali ke medan tempur, dan ribuan lainnya berlindung di klinik-klinik khusus yang didirikan IDF. Sepertiga dari mereka yang dinyatakan penyandang disabilitas juga menderita trauma psikologis berat.
Dengan jumlah bunuh diri yang meningkat, tentara yang trauma, dan kebijakan rekrutmen yang mengabaikan kondisi mental, kini militer Israel berada di bawah sorotan tajam. Apakah mereka akan bertanggung jawab? Atau justru terus mengubur kenyataan di balik operasi militer yang mereka sebut ‘pertahanan’?
Sumber: republika
Editor: dr
TelegrapNews.com, Batam – Bea Cukai Batam menggagalkan upaya penyelundupan bagian tubuh satwa dilindungi yang dikirim…
TelegrapNews.com, Batam – Tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Kepulauan Riau membongkar peredaran narkoba di…
TelegrapNews.com, Batam - Langkah Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Batam dalam…
TelegrapNews.com, Dabo Singkep - Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau bersama dengan Kejaksaan Negeri Lingga melalui program…
TelegrapNews.com, Batam – Warga Batam yang datang untuk menikmati sore hari di Jembatan Barelang mengeluhkan…
TelegrapNews.com, Batam – Pedagang di Jembatan 1 dan 2 Barelang, Kota Batam mengeluhkan penumpukan sampah…