Telegrapnews.com, Batam – Pembangunan Jembatan Batam-Bintan, yang akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia, terus menjadi pusat perhatian, termasuk dari Pemerintah Pusat.
Proyek ini diawasi ketat terutama dalam penggunaan anggaran, guna memastikan tidak terjadi pembengkakan biaya selama proses pembangunan.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, dalam sebuah podcast, mengungkapkan bahwa Pemerintah Pusat memiliki visi besar untuk menjadikan Kepulauan Riau sebagai “Permata Biru Ekonomi di Utara Indonesia” melalui proyek ini.
“Pemerintah Pusat menyebutnya akan menjadi Permata Biru Ekonomi di Utara Indonesia. Sehingga pembangunan jembatan ini betul-betul diperhatikan oleh Pemerintah Pusat agar dapat terealisasikan pembangunannya dan tanpa ada pembengkakan biaya selama pengerjaanya,” ujar Ansar pada Sabtu (24/8/2024).
Ansar juga mengungkapkan bahwa proses pelelangan untuk jembatan yang akan menghubungkan Pulau Batam dan Bintan melalui Pulau Tanjung Sauh ini dijadwalkan akan dilakukan pada awal tahun 2025. Saat ini, proyek tersebut sudah memasuki tahap pengecekan kedalaman tanah.
Gubernur Ansar Ahmad berharap agar masyarakat Kepulauan Riau memberikan dukungan dan doa agar pembangunan jembatan ini dapat berjalan lancar dan maksimal.
“Jika tidak ada halangan, pelelangannya akan kita mulai pada awal tahun depan. Oleh karena itu, saya berharap masyarakat Kepri turut membantu dengan doa dan dukungannya agar proses pembangunan jembatan ini dapat berjalan lancar,” tutup Ansar.
Penulis: jodeni