Headline

Nelayan Rempang Menjerit! Laut Terancam Rusak Gara-Gara Proyek Eco City, Anak Cucu Terancam Tak Bisa Melaut!

Telegrapnews.com, Batam — Jeritan nelayan kembali menggema dari perairan Sembulang Hulu, Pulau Rempang! Gelombang kekhawatiran terus membuncah akibat proyek raksasa Rempang Eco City yang dikhawatirkan bakal merusak laut — sumber kehidupan utama ribuan nelayan lokal.

“Kalau laut ini rusak, kemana lagi kami mau melaut?” ujar Sukri (41), seorang nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut sejak belasan tahun lalu. Ia mengungkapkan kekhawatirannya usai mengikuti aksi damai di Dermaga Sembulang Hulu, Senin (12/5/2025).

Aksi tersebut bukan yang pertama. Sejak tahun 2023, para nelayan sudah tiga kali turun langsung ke laut menggunakan kapal-kapal kecil mereka untuk menyuarakan satu hal: jangan rusak laut kami! Aksi terbaru bahkan diikuti oleh sekitar 350 warga pesisir.

Melaut Adalah Napas Kami!

Nelayan di Rempang tak meminta banyak. Mereka hanya ingin laut tetap bersih, ikan tetap ada, dan anak-anak mereka tetap bisa sekolah dari hasil tangkapan ikan. Menurut Sukri, tangkapan saat ini masih stabil, bahkan cukup untuk menyekolahkan anak-anak hingga ke perguruan tinggi.

“Kami hidup dari laut, kami jaga laut bukan untuk kami saja, tapi juga buat anak cucu kami,” lanjutnya penuh haru.

Bukan Anti-Pembangunan, Tapi Jangan Asing yang Untung!

Ishak (51), Koordinator Nelayan dari organisasi Amar GB, menyatakan bahwa mereka bukan anti pembangunan. “Kami tidak menolak investasi. Tapi jangan sampai kami hanya jadi penonton dan korban. Ini Rempang, bukan milik negara asing!” tegasnya seperti dikutip tvone, Rabu (14/5/2025).

Salah satu ketakutan terbesar warga adalah rencana pembangunan pabrik silica di kawasan Eco City. Mereka takut, limbah dan aktivitas industri akan merusak ekosistem laut yang selama ini menjadi tumpuan hidup.

1 Ton Ikan per Hari, Bisa Hilang dalam Sekejap!

Setiap hari, nelayan lokal bisa menangkap hingga 1 ton ikan, yang dikirim ke Batam dan sekitarnya. Jika laut tercemar, bukan hanya hasil tangkapan yang hilang — tapi seluruh kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat pesisir ikut terancam musnah.

Harapan Terakhir Nelayan: Jangan Bungkam Suara Kami!

Meski suara mereka kecil, para nelayan berharap jeritan mereka bisa didengar oleh pemerintah pusat dan investor. Bagi mereka, laut bukan hanya tempat kerja, tapi warisan hidup yang tak tergantikan.

“Kami hanya ingin hidup damai dan melaut seperti biasa. Jangan rampas laut kami atas nama pembangunan.”

Editor: dr

Share

Recent Posts

  • Batam

Pembohongan Publik Alasan Dasar LSM-Ormas Peduli Kepri Desak Pencopotan Deputi Pelayan Umum BP Batam

Telegrapnews.com,Batam - Deputi Pelayanan Umum Badan Pengusahaan Batam Ariastuty Sirait, dituding melakukan pembohongan publik terkait…

6 jam ago
  • Batam

Kejati Kepri Menerima Pengembalian $272.497 dari Dirut PT BDP dalam Perkara Korupsi PNBP

TelegrapNews.com, Tanjungpinang - Kejaksaan Tinggi Kepualaun Riau melalui Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus menerima pengembalian…

8 jam ago
  • Batam

HNSI Batam dan Pertamina Sepakat Wujudkan Distribusi Energi Tepat Sasaran bagi Nelayan

TelegrapNews.com, Batam – Upaya memperkuat sinergi antara organisasi nelayan dan pengelolaan energi nasional dilakukan oleh…

12 jam ago
  • Batam

Kementerian LH Versus Dinas LH Batam Soal Bahan Baku Limbah Elektronik dan Elektrik PT Esun Internasional Utama Indonesia

TelegrapNews.com, Batam - Polemik impor limbah elektronik dan elektrik yang menjadi bahan baku PT Esun…

12 jam ago
  • Batam

5 Tabung Gas Warung Bude di Nagoya Kota Batam Digondol Maling, Aksi Terekam CCTV

TelegrapNews.com, Batam – Aksi pencurian terjadi di kawasan Nagoya Garden 2, Jalan Teuku Umar No.1,…

22 jam ago
  • Batam

Seorang Ibu di Batam Dilarikan ke RS, Paru-Paru Penuh Asap Diduga Akibat Pembakaran Sampah Ilegal

TelegrapNews.com, Batam – Seorang warga Perumahan Jupiter, Dreamland, Kecamatan Sekupang, dilarikan ke rumah sakit setelah…

2 hari ago