Batam

Nelayan Resah, DPRD Kepri Minta PT PJK dan Kepolisian Ungkap Fakta Buaya Lepas di Batam

Telegrapnews.com, Batam – DPRD Kepri meragukan klaim dari pihak kepolisian dan PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) soal jumlah buaya yang lepas dari penangkaran di Pulau Bulan, Batam, hanya sekitar lima hingga tujuh ekor.

Wakil Ketua III DPRD Kepri, Bahktiar, mendesak penanganan yang lebih serius dan transparan untuk meredakan keresahan masyarakat.

“Kita tidak bisa mengandalkan klaim tanpa bukti yang jelas. Pihak berwenang, baik kepolisian maupun PT PJK, harus memberikan penjelasan yang transparan mengenai jumlah buaya yang lepas,” ujar Bahktiar, dikutip pikiranrakyat, Jumat (17/1).

Kekhawatiran Nelayan

Insiden lepasnya buaya pada 13 Januari 2025 telah memicu kekhawatiran besar di kalangan warga, khususnya nelayan di Pulau Buluh dan sekitarnya. Mereka yang menggantungkan hidup pada aktivitas di perairan merasa terancam dan meragukan kebenaran klaim bahwa hanya lima hingga tujuh ekor buaya yang lepas.

“Kami takut untuk pergi melaut karena tidak tahu seberapa besar ancamannya,” ujar salah satu nelayan.

Bahktiar menegaskan bahwa masyarakat berhak mendapatkan informasi akurat serta jaminan keamanan, terutama bagi mereka yang sehari-hari bekerja di laut.

Untuk mengatasi situasi ini secara komprehensif, ia menawarkan tiga solusi utama:

  1. Penyelidikan dan Verifikasi Fakta

Bahktiar meminta penyelidikan mendalam oleh pihak berwenang guna memastikan jumlah buaya yang lepas dan memahami penyebab kebocoran penangkaran. “Verifikasi fakta yang menyeluruh, baik dari jumlah buaya maupun keamanan penangkaran, sangat penting,” tegasnya.

  1. Peningkatan Keamanan Penangkaran

Ia menyerukan agar PT PJK memperketat pengawasan dan memperbaiki infrastruktur penangkaran. “PT PJK harus bertanggung jawab penuh dan memastikan kejadian ini tidak terulang lagi,” tambahnya.

  1. Edukasi dan Tim Tanggap Darurat

Bahktiar menekankan pentingnya edukasi bagi masyarakat dan nelayan tentang cara aman beraktivitas di laut yang rawan buaya. Ia juga menyarankan pembentukan tim tanggap darurat. “Pemerintah daerah perlu memberikan pelatihan dan membentuk tim yang dapat merespons situasi darurat dengan cepat,” tutupnya.

DPRD Kepri berharap solusi ini dapat menyelesaikan permasalahan buaya lepas dengan baik, sekaligus menjaga keamanan dan kenyamanan warga Batam.

Editor: dr

Share

Recent Posts

  • Batam

Kunjungi Batam, Wapres Gibran Panen Lobster dan Tinjau Program MBG

TelegrapNews.com, Batam - Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, menyambut kedatangan Wakil Presiden Republik…

19 jam ago
  • Batam

Dumping Ilegal di Pulau Cicir, Ekosistem Terumbu Karang dan Daerah Tangkap Nelayan Terancam Rusak, Ulah Siapa?

TelegrapNews.com, Batam – Pulau Cicir yang masuk kategori pulau-pulau terluar serta merupakan daerah tangkapan ikan…

20 jam ago
  • Ekonomi

HARRIS Barelang Batam Hadirkan Promo Weekend Bliss, Weekday Escape dan Barelang Night Market

Telegrapnews.com, Batam – Bayangkan sebuah akhir pekan di tepi laut, di mana suara ombak menjadi…

3 hari ago
  • Batam

Kapolda Kepri Hadiri Doa Bersama Dan Nyala Lilin Untuk Dua Driver Ojol yang Gugur

TelegrapNews.com, Batam – Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin, S.I.K., M.H., menghadiri kegiatan Doa Bersama…

6 hari ago
  • IT

Telkom Resmikan AI Center of Excellence di BATIC 2025, Siap Percepat Transformasi Digital Indonesia!

Telegrapnews, Bali – Momentum Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 10th Edition 2025 di Bali…

2 minggu ago
  • Featured

Satpolairud Barelang Turun ke Pesisir Batam, Cegah Bunuh Diri dengan Edukasi Kesehatan Mental!

Telegrapnews, Batam – Upaya pencegahan bunuh diri kini menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Satuan Polisi…

2 minggu ago