Batam

Ombudsman Kepri Soroti Pengelolaan Sampah di Batam, Sebut Masih Jauh dari Optimal

Telegrapnews.com, Batam – Pengelolaan sampah di Kota Batam kembali menjadi sorotan. Ombudsman RI Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) menilai sistem pengangkutan sampah di kota ini masih jauh dari optimal, yang menyebabkan sampah tercecer, bau tak sedap, dan berpotensi menghambat investasi.

Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kepri, Dr. Lagat Siadari, menegaskan bahwa masalah ini perlu ditangani serius, karena dampaknya tidak hanya pada kesehatan masyarakat, tetapi juga terhadap daya tarik Batam sebagai kawasan investasi strategis.

Dalam pertemuan yang berlangsung pada 16 Januari 2025 antara Ombudsman Kepri, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, dan Bapelitbangda Kota Batam, terungkap sejumlah permasalahan utama dalam pengelolaan sampah, antara lain:

  1. Mayoritas Armada Pengangkut Sudah Tidak Layak: Sebanyak 85% truk pengangkut sampah berusia lebih dari 8 tahun, sehingga sering mengalami kendala operasional.
  2. TPA Semakin Padat: Sistem pembuangan sampah di TPA Telaga Punggur hanya mengandalkan sanitary landfill, sementara jumlah alat berat yang tersedia sangat terbatas, hanya 2 unit dozer.
  3. Minimnya Pemilahan Sampah dari Sumbernya: Sampah terpilah yang diangkut ke TPA hanya 18%, sehingga sebagian besar sampah masih bercampur.

“Kondisi ini membuat pengangkutan sampah tidak efektif dan semakin memperburuk kondisi lingkungan,” ujar Lagat.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Ombudsman Kepri mengusulkan beberapa langkah strategis, antara lain:

  1. Optimalisasi Armada Pengangkut: Dengan meminta bantuan dari korporasi, TNI, Polri, Satpol PP, dan Ditpam.
  2. Pengadaan Truk Sampah Baru: Mengusulkan pengadaan 16 unit truk sampah baru pada 2025 dan tambahan 56 unit pada 2026.
  3. Kerja Sama dengan Pihak Ketiga: Mengimplementasikan kerja sama dengan Hunan Junxin Environmental Protection Co. Ltd untuk mengolah 1.000 ton sampah per hari menjadi energi listrik.

Ombudsman juga mendorong pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di beberapa wilayah serta meningkatkan budaya Reduce, Reuse, Recycle (3R) dengan menjadikan pejabat sebagai role model dalam pemilahan sampah.

Sebagai langkah jangka panjang, Ombudsman meminta agar Batam memperbanyak pembangunan bank sampah masyarakat, dengan DLH sebagai koordinator program.

“Kami akan terus mengawasi implementasi solusi ini demi memastikan pengelolaan sampah di Batam berjalan lebih baik,” tegas Lagat.

Editor: dr

Share

Recent Posts

  • Hukum Kriminal

Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Paruh Rangkong dan Taring Beruang Madu

TelegrapNews.com, Batam – Bea Cukai Batam menggagalkan upaya penyelundupan bagian tubuh satwa dilindungi yang dikirim…

3 hari ago
  • Hukum Kriminal

Bareskrim Polri dan Polda Kepri Bongkar Peredaran Narkoba di Club Malam Batam

TelegrapNews.com, Batam – Tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Kepulauan Riau membongkar peredaran narkoba di…

3 hari ago
  • Batam

Sinergi Kejari dan PWI Batam, Perlindungan Nyata bagi Dunia Pendidikan

TelegrapNews.com, Batam - Langkah Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Batam dalam…

5 hari ago
  • Anamabas

Kejati Kepri dan Kejari Lingga Sosialisasi Pencegahan Korupsi di Singkep Lingga

TelegrapNews.com, Dabo Singkep - Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau bersama dengan Kejaksaan Negeri Lingga melalui program…

5 hari ago
  • Batam

Sampah di Sekitar Jembatan Barelang, Pengunjung Keluhkan Pemandangan Kotor

TelegrapNews.com, Batam – Warga Batam yang datang untuk menikmati sore hari di Jembatan Barelang mengeluhkan…

6 hari ago
  • Batam

Pedagang di Jembatan Barelang Kecewa, Uang Sampah Sudah Dibayar tapi Sampah Tak Diangkut

TelegrapNews.com, Batam – Pedagang di Jembatan 1 dan 2 Barelang, Kota Batam mengeluhkan penumpukan sampah…

6 hari ago